Bisa Jadi Gejala Endometriosis, Dokter: Jangan Anggap Nyeri Haid Penyakit Biasa

Ilustrasi sakit perut
Sumber :
  • Pexels/sora shimazaki

VIVA Lifestyle – Endometriosis merupakan penyakit yang mengganggu sistem reproduksi wanita. Kondisi ini menyebabkan jaringan dari lapisan di dalam dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim hingga berdampak pada organ-organ di sekitarnya.

Penggunaan Menstrual Cup Saat Menstruasi, Berbahayakah?

Ketika seorang wanita mengalami endometriosis, jaringan endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Jaringan tersebut juga akan mengalami proses penebalan dan luruh seperti siklus menstruasi. Tetapi, darah itu justru mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Umumnya, gejala yang dirasakan adalah nyeri di pinggul bagian bawah saat menstruasi. Penderitanya juga akan merasakan sakit ketika berhubungan seksual, buang air kecil dan besar, hingga pendarahan parah saat datang bulan.

Kenali Multiple Sclerosis, Penyakit Autoimun yang Lebih Banyak Serang Wanita Produktif

Endometriosis bersifat progresif yang mana akan semakin parah seiring berjalannya waktu.

Waspada! Darah Haid Bisa Sebabkan Infeksi, Ini Durasi Ideal Mengganti Pembalut Saat Menstruasi

"Endometriosis ini progresif, makin lama makin memburuk. Saya operasi wanita umur 20 tahun beda sama yang umur 30 apalagi 35 tahun ke atas sampai 40, semakin parah," jelas dr. M. Luky Satria Syahban Marwali, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi, dalam acara Media Discussion bersama RS Pondok Indah, di Jakarta, Senin 6 Maret 2023.

Penyakit yang satu ini patut diwaspadai oleh setiap wanita karena bisa terjadi pada siapapun tanpa pandang bulu. Apalagi untuk para wanita karier yang setiap hari harus bekerja. Endometriosis bisa berdampak negatif terhadap pekerjaan yang dijalani.

Berdasarkan data dari National Endometriosis Society, UK, sebanyak 65 persen penderita endometriosis mengalami penurunan kemampuan bekerja, 30 persen harus mengganti pekerjaan, 16 persen berhenti bekerja, 10 persen mengalami penurunan hari kerja, dan 6 persen tidak bisa bekerja sama sekali.

Hal-hal tersebut disebabkan oleh kondisi rasa sakit di perut yang tak tertahankan. Apalagi, selama penyakit tersebut masih bersarang maka seorang wanita akan terus merasakan sakit selama ia masih bisa menstruasi.

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.

Photo :
  • Pixabay/Saranya7

Kondisi tersebut bisa semakin parah hingga seseorang kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari akibat menahan rasa sakit yang tidak tertahankan. Penderita endometriosis bahkan bisa mengalami depresi karena terus-menerus merasakan sakit di tubuhnya.

"Ini adalah masalah penyakit kronis yang selama masih bisa haid, itu berarti masih bisa tumbuh. Kebanyakan orang menyepelekan nyeri haid. Jadi, perlu meningkatkan kesadaran bahwa jangan sampai menganggap nyeri haid adalah penyakit biasa," ujar dokter Luky.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya