Mengapa Berbuka Puasa Harus Konsumsi Makanan dan Minuman Manis? Ini Alasannya

Kolak ubi kuning
Sumber :
  • Cookpad/Frizka Arlyfia

VIVA Lifestyle – Saat berbuka puasa, memang dianjurkan untuk makan atau minum-minuman yang manis. Tapi, ada juga yang langsung berbuka puasa dengan gorengan atau makanan yang lain karena dianggap lebih menggoda.

Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!

Lantas, apa alasannya umat muslim harus berbuka dengan yang manis-manis? Apa manfaatnya untuk tubuh? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Alasan wajib berbuka dengan yang manis

Banyak Makan Manis dan Berlemak Saat Lebaran, Lakukan Tips Ini untuk Tetap Sehat

Kolak Kacang Hijau

Photo :
  • U-Report

Pada saat berbuka sebaiknya tidak terlalu banyak makan dan minum karena “balas dendam” tidak makan seharian. Sebab, langsung makan makanan berat justru akan membebani kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 13 jam. 

Nasib Pilu Warga Gaza, Tank dan Roket Israel Masih Terus Menyerang saat Momen Idul Fitri

Untuk berbuka puasa umumnya di mulai dengan makanan manis-manis, mengikuti sunah Nabi, dengan tujuan agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah yang menurun selama 13 jam berpuasa.

Menu pembuka dapat berupa sirup manis, teh manis, aneka kolak, kurma, dan lainnya. Makanan dan minuman manis sangat mudah dicerna sehingga segera mengembalikan kesegaran tubuh.  

Dikutip dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB, porsi energi saat berbuka sebaiknya sekitar 10-15 persen dari total kebutuhan energi sehari. Hindari minum-minuman dingin atau yang dicampur es saat berbuka. 

Es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi tidak dapat disantap, akibatnya akan mengurangi asupan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina.

Setelah melaksanakan shalat maghrib, sekitar 30 menit setelah awal berbuka, makan malam dapat dilakukan seperti biasa. Jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi yaitu makanan lengkap yang mengandung karbohidrat kompleks.  

Perolehan energi yang disarankan adalah 30-35 persen dari total kebutuhan energi dalam sehari. Seusai shalat tarawih hingga sebelum tidur (sekitar pukul 21.00), konsumsi pangan sumber karbohidrat, tetapi menghindari konsumsi pangan yang mengandung serat dan protein tinggi. Perolehan energi yang disarankan adalah 10-15 persen dari total kebutuhan energi dalam sehari.

Tips pola makan saat puasa

Ilustrasi berbagai jenis makanan

Photo :
  • U-Report

Selama berpuasa, aturlah agar air yang diminum tetap sekitar 8 gelas per hari, seperti pada hari biasa. Caranya minumlah 2 gelas pada saat berbuka, 4 gelas setelah shalat tarawih hingga menjelang tidur, 1 gelas saat bangun tidur untuk sahur, dan 1-2 gelas lagi setelah sahur menjelang imsak. 

Minum air tidak selalu berarti air putih semata, tetapi dapat juga berupa minuman teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam cairan yang dianjurkan untuk dikonsumsi.

Komposisi makan saat berpuasa sebaiknya adalah 40 persen saat sahur yang terdiri dari 30 persen makan besar dan 10 persen makan kecil; 50 persen saat berbuka puasa dengan komposisi 10 persen makan manis, 30 persen makan besar, dan 10 persen makan kecil, serta 10 persen makan kecil setelah salat Tarawih.

Jadi, pola makan saat puasa perlu disesuaikan dengan perubahan frekuensi makan. Jumlah makanan saat puasa juga disesuaikan dengan kondisi diri. Komposisi makanan harus seimbang, cairan harus tercukupi, dan pemilihan jenis dan suhu minuman juga harus sesuai sehingga kita dapat menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya