- Pixabay
VIVA Lifestyle – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap, kanker merupakan salah satu dari enam penyakit penyebab kematian di dunia. Di mana satu dari enam kasus meninggal dipicu oleh penyakit ini.
Maka dari itu, peringatan Hari Kanker Dunia (World Cancer Day) setiap tanggal 4 Februari, menjadi momen sosialisasi pentingnya menjaga gaya hidup dan deteksi dini kesehatan. Scroll untuk info selengkapnya.
Hari Kanker Dunia pada tahun 2023 mengangkat tema Close the Care Gap, yakni membuat perubahan dan bersama komunitas kesehatan dapat membuat kemajuan nyata dalam mengurangi dampak global kanker.
Ilustrasi Kanker
- Times of India
Dikutip Mayo Clinic, beberapa tips terkait gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko kanker antara lain, hindari merokok, konsumsi makanan sehat, seperti makan banyak buah-buahan dan sayuran, kurangi konsumsi alkohol dan batasi makan daging.
Selain itu, disarankan juga untuk menjaga berat badan yang sehat, aktif secara fisik atau rutin berolahraga, hindari sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga 4 sore dan jangan lupa gunakan tabir surya ketika keluar rumah, serta dapatkan vaksinasi hepatitis B.
Langkah yang tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan secara teratur, untuk mendeteksi kanker sejak dini. Salah satunya dengan melakukan medical check up secara rutin.
"Saya harap, masyarakat bisa melakukan medical check up periodik sehingga bisa melakukan deteksi kesehatan lebih dini," kata Wakil Menteri BUMN I Republik Indonesia, Pahala Nugraha Mansury, saat edukasi kanker bertajuk Bringing the Future of Care, di Jakarta, yang digelar PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Rabu 15 Maret 2023.
Berada di tempat yang sama, Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS menyampaikan, pihaknya akan terus memastikan masyarakat memperoleh layanan onkologi terbaik. Termasuk menyediakan fasilitas berteknologi canggih untuk pengobatan kanker.
"RSPP memiliki fasilitas canggih untuk pengobatan kanker, yakni Radioterapi Linear Accelerator (Linac) Elekta Versa HD. Dalam waktu dekat, kami akan menambah layanan onkologi melalui pembangunan Merial Tower yang berada di Rumah Sakit PELNI," kata dia.
Selanjutnya, kata Mira, akan ada pembangunan Bali Sanur International Hospital, rumah sakit di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur yang akan menjadi flagship berikutnya dari IHC terutama pada bidang onkologi. Rumah sakit internasional Bali ini juga menggandeng Mayo Clinic, dan akan memiliki center of excellence CONGO (Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterology, dan Orthopedics).
"Dengan menggandeng Mayo Clinic serta membuka kesempatan bagi Diaspora untuk berpraktik di rumah sakit ini, Bali Sanur Hospital akan dilengkapi dengan alat kesehatan berteknologi tinggi, didukung tenaga kesehatan terbaik," tutur drg. Mira.
