IDAI Sebut Kasus TBC Anak pada 2022 Melonjak Hingga 88 Ribu Kasus

Ilustrasi pasien TBC.
Ilustrasi pasien TBC.
Sumber :
  • Dokumentasi IPB

VIVA Lifestyle – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, termasuk di Indonesia. TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang biasanya menyerang paru-paru. Namun, TBC juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti tulang, ginjal, dan otak. TBC menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Ada beberapa penganganan yang perlu dilakukan terkait TBC. Salah satunya yang dikatakan Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rina Triasih. Apa pendapatnya soal ini? Scroll selanjutnya ya.

Ia mengatakan perlu di-tracing untuk hal ini. Rina berkata, TBC lebih mengkhawatirkan, mengingat gejala orang yang terjangkit tidak akan muncul dalam waktu singkat seperti COVID-19. Sayangnya tracing tersebut belum berjalan maksimal.

“Kontak tracing khusus TBC itu sudah ada sejak 2006 tapi masih tidak dilakukan dengan baik,” ujar Rina sat jumpa pers secara daring, Senin, 20 Maret 2023.

Menurutnya, gejala TBC  akan muncul hingga dua tahun setelahnya. Maka akan sulit membedakan jika kita sudah kontak dengan mereka atau sebaliknya. 

“Sehingga kalau kita kontak dengan pasien TBC tidak akan ada gejala dalam waktu dekat, akan terlihat sehat, sehingga ini perlu kita waspadai,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title