Selain Mahal, Ini Penyebab Masyarakat Indonesia Enggan ke Dokter Gigi

Periksa gigi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

VIVA Lifestyle – Dalam rangka menyambut World Oral Health Day 2023, edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas.

Pasalnya, banyak orang yang masih minim pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut yang ternyata bisa berdampak pada kondisi kesehatan lainnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Dalam roundtable discussion yang diadakan oleh Oral Health Foundation (Inggris) dan Unilever Oral Care Global bersama pakar kesehatan gigi dan mulut dari 6 negara (Inggris, Vietnam, Ghana, Indonesia, Tunisia dan Bangladesh), terungkap ada banyak kendala dan tangangan dalam menerapkan kebiasaan baik berkonsultasi ke dokter gigi, dan bagaimana teledentistry menjadi salah satu solusinya.

“Secara garis besar ada tiga tantangan yang dihadapi Indonesia, yaitu: faktor biaya, persebaran dokter gigi yang masih belum merata, serta jumlah dokter gigi di Indonesia yang masih terbatas," terang Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes., Anggota Dewan Pakar PB PDGI, dalam Konferensi Pers World Oral Health Day 2023 "Gigi Kuat untuk Senyum Indonesia" di SDN Karet Tengsin 15 Jakarta, Senin 20 Maret 2023.

World Oral Health Day 2023

Photo :
  • VIVA/ Rizkya Fajarani Bahar

Saat ini jumlah dokter gigi yang ada di Indonesia berkisar 40 ribu orang, jika menggunakan rasio 1:3.000, dibutuhkan sekitar 90 ribu dokter gigi untuk melayani 270 juta penduduk Indonesia.

Tentunya, angka yang ada saat ini masih sangat jauh dari jumlah kebutuhan dokter gigi yang seharusnya 

Kemudian, drg. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) mengungkapkan bahwa lulusan dokter gigi rata-rata per tahun adalah 4.000 orang, sehingga untuk memenuhi kebutuhan 90.000 dokter gigi, diperkirakan akan memakan waktu lebih dari 20 tahun lamanya.

Nagita Slavina Tuai Kritikan Gegara Joget-joget Sampai Jongkok

“Lulusan dokter gigi rata-rata per tahun adalah 4.000 orang, dan sejak 2022 mereka melakukan program internship ke berbagai wilayah di Indonesia selama enam bulan. Selain itu, Pemerintah juga telah membuka kesempatan bagi pembukaan Program Studi/Fakultas Kedokteran Gigi baru guna meningkatkan jumlah lulusan dokter gigi yang dapat memenuhi rasio kebutuhan dokter gigi di masyarakat," kata dokter Rahardyan.

Heboh Kasus Gigi Berlubang Berujung Kematian, Ternyata Ini Penyebabnya Menurut Dokter

Selain sumber daya dokter gigi yang belum mumpuni, faktor biaya juga menjadi pertimbangan utama masyarakat enggan pergi ke dokter gigi. Masih banyak persepsi bahwa pemeriksaan gigi itu mahal. Padahal, pemerintah sudah menyediakan bantuan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Masih banyak mispersepsi bahwa konsultasi ke dokter gigi itu mahal. Padahal, Pemerintah telah memperluas akses bagi peserta JKN untuk mendapatkan perawatan gigi dan mulut gratis terbatas di fasilitas kesehatan. Edukasi dan sosialiasi tentang hal ini harus terus dilakukan," ujar Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes., AAK, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).

Sempat Mendua, Armand Maulana Bersyukur Pernikahannya dengan Dewi Gita Awet Hingga 30 Tahun

Berkaca dari permasalahan di atas, kini hadir fitur teledentistry yang  dapat menjawab tantangan ini melalui edukasi promotif preventif dengan akses yang lebih luas.

Dokter sedang memeriksa gigi pasien.

Photo :
  • U-Report

Jika dari sesi teledentistry ditemukan permasalahan gigi mulut yang harus ditindaklanjuti, maka pasien bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat pertama atau RSGM. Mereka bisa menggunakan jalur JKN agar pembiayaannya bisa gratis.

Percaya bahwa setiap orang berhak memiliki akses ke konsultasi dan perawatan kesehatan gigi yang berkualitas di manapun mereka berada, kampanye “#KonsultasiGigiSekarang: Gigi Kuat untuk Senyum Indonesia” mengajak masyarakat memanfaatkan teledentistry gratis “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui WhatsApp: 0878-8876-8880 atau QR code di kemasan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang.

Sejak 2020, layanan ini telah melibatkan 168 PDGI cabang dan 28 Fakultas Kedokteran Gigi hingga menjangkau 89.000 masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya