Ahli Sebut Produk Non BPA Klaim 'BPA Free' Dinilai Lebih Berbahaya

Ilustrasi kemasan botol minum atau BPA.
Ilustrasi kemasan botol minum atau BPA.
Sumber :
  • iStockphoto.

VIVA Lifestyle – Klaim atau pelabelan 'BPA free' terhadap kemasan yang sama sekali tidak menggunakan BPA dalam pembuatan kemasannya, dinilai berpotensi lebih membahayakan publik atau konsumen.  

Dosen dan Peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma, memaparkan, Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan sebenarnya sudah jelas-jelas menyebutkan, produk-produk yang secara alami tidak mengandung suatu bahan, tidak boleh mengklaim free dari bahan yang tidak dikandungnya itu. Scroll untuk info selengkapnya.

"Ini tidak boleh, karena minyak goreng itu pada dasarnya kan memang tidak mengandung kolesterol," kata dia mencontohkan klaim minyak goreng non kolesterol dalam diskusi media 'Perlu Tidaknya Peringatan Zat Kimia Berbahaya di Kemasan Pangan Dicantumkan Pada Label', yang digelar Orbit Indonesia, baru-baru ini. 

Ilustrasi minyak goreng/menggoreng/memasak.

Ilustrasi minyak goreng/menggoreng/memasak.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Menurutnya, hal serupa juga tidak boleh dilakukan oleh produk kemasan galon sekali pakai yang berbahan PET yang mengklaim kemasannya bebas BPA. 

“Kenapa? Ya karena secara alami kemasan PET itu memang tidak menggunakan BPA. Mestinya tidak boleh pakai klaim free BPA. Jika itu diizinkan, berarti kan ada dua hal yang akan bertabrakan di Peraturan BPOM yang akan direvisi itu nantinya,” tuturnya.

Sebagai ahli pangan, Nugraha justru melihat air minum dalam kemasan (AMDK) yang menggunakan bahan plastik selain polikarbonat dan melabelinya dengan bebas BPA, itu sangat berisiko dan berpotensi lebih membahayakan publik.

Halaman Selanjutnya
img_title