Wacana AMDK Dilarang Operasi saat Lebaran Dikritik, Ahli Sebut Bahaya Dehidrasi Tak Main-main

Ilustrasi air putih.
Ilustrasi air putih.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Wacana kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang akan melarang angkutan air minum dalam kemasan (AMDK) beroperasi pada musim Lebaran nanti, mendapat kritik dari masyarakat dan praktisi kesehatan. Pasalnya, aturan tersebut dinilai bisa menyebabkan kelangkaan air minum di masyarakat yang bisa berisiko terhadap kesehatan.

Praktisi Kesehatan dr. Hartati B Bangsa mengatakan, saat ini air minum itu sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal itu disebabkan sekitar 70 persen kebutuhan air dalam tubuh digunakan untuk menunjang metabolisme tubuh. Scroll untuk info selengkapnya.

“Konsumsi air yang cukup itu untuk membantu efektivitas metabolisme kita bekerja dengan baik. Jadi, sudah menjadi bahan utamalah bagi tubuh kita sehingga tidak bisa disepelekan keberadaannya,” ujar dr Hartati dalam keterangannya, dikutip Senin 27 Maret 2023. 

Ilustrasi minum air/air putih.

Ilustrasi minum air/air putih.

Photo :
  • Pexels/Karolina Gabrowska

Menurut dr. Tati, sapaan akrabnya, orang yang mengalami kekurangan air dalam tubuhnya atau dehidrasi memiliki gejala-gejala seperti munculnya rasa haus, fisik terasa lemah dan lesu, bibir pecah-pecah, dan urine berwarna cokelat atau pekat. Untuk orang-orang usia produktif, masalah kekurangan air minum ini mungkin tidak terlalu berbahaya. 

“Tapi, untuk ibu hamil, orangtua apalagi lansia dampaknya bisa menjadi mengkhawatirkan. Apalagi pada kasus-kasus yang ditambahi dengan diare dan segala macam,” tuturnya. 

Sementara, kata dr. Tati, untuk anak-anak usia 0-2 tahun, asupan komponen-komponen ASI dari ibunya kemungkinan sudah cukup untuk memenuhi cairan tubuhnya. Tapi, untuk anak-anak balita yang cukup atraktif, menurutnya, kondisi asupan airnya justru harus dipenuhi dengan mengonsumsi air minum yang cukup. 

Halaman Selanjutnya
img_title