Zaidul Akbar Sebut Kurang Cinta Bisa Sebabkan Diabetes Hingga Autoimun

Ilustrasi patah hati.
Sumber :

VIVA Lifestyle – Cinta dan kasih sayang memiliki peranan yang begitu besar dalam sebuah hubungan. Menurut pendakwah, dr. Zaidul Akbar cinta punya fungsi dalam tubuh sehingga jika hilang atau kurang, dia akan mencari sumber lain.  

Pj Bupati Purwakarta Ingatkan Integritas ASN dan Mitigasi Wabah DBD

“Cinta itu manis maka ketika ada yang mengalami defisit atau minus cinta yang tidak didapatnya sejak dari kandungan atau saat sudah berpasangan maka insulin yang sudah ada ditubuh mencari bahan yang bisa ia olah karena ia harus melaksanakan fungsinya,” tulisnya dalam unggahan di Instagram. 

Zaidul Akbar

Photo :
  • Tangkapan layar
61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya, Kenali Gejala-gejalanya

Dia melanjutkan, karena tidak teredukasi dengan baik maka ibarat manis yang didapatkan bukanlah manis yang sebenarnya tapi manis dari olahan. Manis palsu atau manis cinta yang palsu bukan cinta sejati karena cinta hamba-Nya bukan karena Allah sehingga dia terjebak dalam pencarian kemanisan.

“Kalau manisnya bener ya aman aja asal tidak berlebihan tapi kalau manisnya salah alias manis palsu maka sudah berlebihan, manisnya palsu lagi. Darimana defisit atau minus cinta itu? ya orang tua, pasangan, dan kehidupan,” jelas dia. 

Kolesterol Naik Usai Lebaran? Jangan Panik, Ini 5 Tips Menurunkannya

Maka dari itu, Zaidul Akbar mengatakan, cinta sejati dan manis sejati hanyalah cinta dan manis karena Allah dan untuk Allah semata. Dalam unggahan tersebut dia juga mengungkap beberapa penyakit yang bisa dialami ketika seseorang mengalami defisit cinta atau minus cinta.

Ilustrasi cinta.

Photo :
  • U-Report

“Penyakitnya apa aja? Banyak. Defisit cinta dan minus cinta ini akibat yang seharusnya didapat tapi tidak didapat maka merambah ke berbagai organ dan dimulai dari letihnya si pengatur gula atau insulin, alias insulin resisten. Ya kencing manis, kanker, autoimun dan lainnya,” jelas beliau. 

Pendakwah sekaligus praktisi kesehatan ini mengungkap karena cinta yang tak didapat dan tidak terkelola dengan baik akan berubah menjadi kebencian, amarah atau dendam. Baik sadar atau tidak sadar tapi mau sadar atau tidak tubuh takkan bisa di manipulir karena ia merespons semua rasa bahkan itu dimulai dari tingkat gen.

“Karena semua yang dirasakan hati dan terus meneus di rasakan tanpa jeda dan tanpa fikiran akal yang kuat dan sehat maka pilihannya ada dua ketika mengenai tubuh. Jika itu benar dan sesuai fitrah maka ia akan menguatkan tapi jika itu salah dan berlebihan maka raga akan menerima terpaan serangan yang melemahkan,” jelas dia.

Ilustrasi pasangan.

Photo :
  • pixabay/chermitove

Dr. Zaidul Akbar menjelaskan lebih lanjut, hal itu berbahaya tapi jika takutnya kepada Allah justru akan menguatkan raga dan menimbulkan keberanian.

“Sedih jika di kaitkan dengan Allah, sedih akan peluang luputnya ia dari rahmat Allah , maka akan jadi energi yang menggerakkan. Jadi kalo cintanya kurang,defisit atau minus, minta sama Allah , Sang Pemilik Cinta, Sang Maha Pemberi Cinta dan cinta sejati hanyalah cinta kepada-Nya , diluar itu hanyalah cinta palsu ( manis yang palsu) yang menipu insulin,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya