Jangan Samakan, Ini Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Buka dan Sahur

Ilustrasi buah-buahan.
Sumber :
  • Freepik/Valeria_aksakova

VIVA Lifestyle – Menurut data Riskesdas Kementerian Kesehatan RI (2018), sebanyak 95,5 persen orang Indonesia masuk dalam kategori sedikit dalam konsumsi buah dan sayur. 

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan melalui program Isi Piringku, merekomendasikan setiap kali makan harus mengandung nutrisi yang seimbang meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Dosen Gizi dari Universitas Esa Unggul, Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si, menjelaskan, buah mengandung zat gizi mikro yang terdiri dari vitamin dan mineral dalam jumlah cukup banyak. Menurutnya, pemenuhan zat gizi ini sangat dibutuhkan tubuh terlebih dalam kondisi berpuasa. 

Bacok Penjual Nasgor di Cilincing hingga Tewas, Bucing Terancam Hukuman 15 Tahun Bui

Ilustrasi puasa, gelas kosong

Photo :
  • pixabay/ Serdar_A

Kemudian kata Nazhif, kandungan antioksidan dalam buah juga berperan dalam menjaga imunitas tubuh, menurunkan risiko penyakit tidak menular (PTM). serta kandungan air untuk metabolisme tubuh khususnya selama menjalani puasa. 

Kisah Mualaf Penyembah Api, Mencari Hidayah dan Akhirnya Memeluk Islam

Lalu, jenis buah-buahan apa yang cocok dikonsumsi saat buka dan sahur? 

"Pertama berbuka dulu dengan kurma 3 buah kemudian air putih. Supaya apa? Bicara buah-buahan itu adalah sumbernya fruktosa yang dibutuhkan tubuh untuk puasa panjang. Jadi, kurma tetap, kemudian air," ujar Nazhif saat Peluncuran Mayumi Saus Salad Buah Pertama di Indonesia dari Animomoto, baru-baru ini. 

Berbeda dengan buka puasa, menurut Nazhif, ketika sahur hendaknya memilih buah-buahan yang mengandung banyak air. 

"Ketika sahur kandungan gizinya harus tetap ada buahnya. Seperti apa? Buah yang kadar airnya tinggi. Contohnya, melon, pepaya, semangka, pir, itu kan kadar airnya cukup tinggi. Itu strategi kita supaya tidak cepat haus," jelas dia. 

Dengan manfaatnya yang begitu luar biasa, Nazhif menyarankan agar buah-buahan selalu dikonsumsi, baik saat berbuka puasa atau pun santap sahur. 

Berada di tempat yang sama, aktris Mona Ratuliu pun bertanya pada sang ahli gizi. Mengingat keluarganya tergolong besar dengan rentang usia yang berbeda-beda, mulai dari balita hingga lansia, apakah ada buah-buahan yang cocok sesuai umur? 

Mona Ratuliu.

Photo :
  • Instagram @monaratuliu.

"Semua buah bagus, yang harus ditambahkan adalah jumlahnya, porsi dan jenisnya. Jadi buah kalo kita berpuasa sebenarnya dihindari atau dibatasi buah-buahan yang mengandung gas," ungkap Nazhif. 

"Contoh duren atau nangka. Nangka tapi kan kalo di es buah udah dipotong kecil-kecil jadi gak masalah, tapi kalo kita makan banyak itu bergas, itu yang harus dibatasi," sambungnya. 

Nah, ketika berbuka puasa perut dalam keadaan kosong. Mona mengatakan, ada mitos yang menyebutkan bahwa tidak boleh makan buah saat perut kosong. Nazhif menjawabnya seperti berikut ini. 

"Kalo kita tidur asam lambung kita naik apa gak? Biasanya untuk menetralisir itu kita pakai buah. Makanya kan kalo kita nginep di suatu tempat pasti disajikan buah, supaya menetralisir asam lambung sebenarnya," jawabnya. 

"Kalau pertanyaannya, buah itu sebelum atau sesudah makan yang lebih baik yang mana? Lebih baik dua-duanya dimakan. Jadi, mau sebelum boleh, nanti setelah makan silakan," tutup Nazhif Gifari. 

Sementara itu, menurut Eurli Prameswari, Head of Sauce & Seasoning Dept - PT Ajinomoto Indonesia, menu salad buah sangat cocok dihidangkan untuk berbuka puasa. 

"Karena nutrisi penting dalam buah, sangat dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa," pungkas Eurli Prameswari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya