Virus ASF Intai Ternak di Luwu Timur, Ribuan Babi Mati

Puluhan bangkai ternak babi menumpuk di saluran irigasi, Desa Rinjani, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Sumber :
  • tvOne/Haswadi.

VIVA Lifestyle – Virus ASF atau African Swine Fever (ASF) membunuh ribuan ternak babi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Virus asal Afrika ini menular sangat cepat dan mematikan.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

"Penyebab kematian ternak babi ini sudah terdeteksi. Positif virus ASF," kata Amrullah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Luwu Timur, Jumat 12 Mei 2023.

Amrullah menambahkan bentuk akut virus ASF ini ditandai demam tinggi, depresi, kehilangan nafsu makan, pendarahan di kulit dan diare. Ternak babi yang tertular virus ini akan mati dalam waktu 6 -20 hari.

Bagaimana Membedakan Gejala Infeksi dengan Penyakit Biasa pada Anak?

Puluhan bangkai ternak babi menumpuk di saluran irigasi, Desa Rinjani, Kecamatan

Photo :
  • tvOne/Haswadi.

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur saat ini kata dia, sudah mengeluarkan imbauan pada peternak agar tidak menerima atau membawa keluar ternak babi dari Luwu Timur.

Latar Belakang Sejarah Flu Singapura dan Cara Pencegahannya

"Pengawasannya kita perketat dan staf kita sudah turun ke lapangan bersama dokter hewan," ujarnya.

Sementara Slamet, peternak babi di Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, mengatakan ada ribuan ternak babi yang mati akibat virus ASF.

Ternak babi miliknya setiap hari mati 10 sampai 12 ekor. Hal serupa juga dialami peternak lain di desanya.

"Virus ini sudah sebulan lalu menyerang ternak kami, dan kami berharap ada penguatan mental dari pemerintah karena tidak main-main kerugian finansial yang kami alami," kata Slamet.

Slamet menambahkan, ternak babi miliknya sebanyak 170 ekor saat ini tersisa beberapa ekor saja. Di desanya rata-rata warga punya ternak babi dan terancam mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Ilustrasi virus.

Photo :
  • U-Report

"Bangkai ternak babi saya dibakar atau dikuburkan, saya tidak tahu peternak mana yang buang bangkai babinya ke sungai," kata Slamet.

Sementara itu, data terbaru ternak babi yang mati akibat terjangkit virus ASF, mencapai 8 ribu ekor. Jumlah ini untuk waktu satu bulan sejak virus ASF mewabah di Luwu Timur.

Laporan: Haswadi/tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya