Kasus Gigitan Anjing Meningkat di Sintang, 6 Orang Meninggal Akibat Rabies

Vaksinasi Anjing Cegah Rabies
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

PONTIANAK – Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat sepanjang Januari - Juni 2023 terjadi 282 gigitan anjing, dengan 6 orang di antaranya meninggal dunia karena terlambat ditangani secara medis.

Viral Pemudik Taruh Kucing di Atap Mobil, Netizen: Kendaraan Elit Kandang Sulit

Kasus terbaru seorang anak berusia 10 tahun meninggal dunia di RSUD Ade M Djoen Sintang, akibat rabies karena gigitan anjing.

Korban merupakan warga Desa Tirta Karya, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, yang sempat ditangani di Puskesmas Merakai dan dirujuk ke rumah sakit.

Sherina Munaf Ingatkan Jangan Pelihara Kucing Hanya untuk Gaya-gayaan

Petugas

Photo :
  • 1487017

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Martin Nandung menyebutkan petugas vaksinator sudah melakukan vaksinasi di beberapa wilayah di Kabupaten Sintang yang berisiko tinggi akan penyebaran rabies.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

"Kita akan berusaha supaya penyebaran rabies tidak meluar. Kita akan melakukan vaksin di beberapa kecamatan lain terutama darah yang berisiko tinggi," ujar Martin.

Martin mengatakan angka kasus gigitan meningkat drastis dari yang sebelumnya tercatat 277 kasus gigitan, dan saat ini sudah mencapai 282 kasus gigitan dengan 6 orang meninggal dunia.

"Ada satu orang korban meninggal dunia dari Kayan Hilir, namun saat ini sedang diverifikasi apakah karena rabies atau bukan, masih menunggu," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi mengatakan kasus tersebut sama dengan kasus rabies sebelumnya yang terlambat mendapatkan suntikan Vaksin Anti rabies (VAR).

Darmadi menyebutkan korban digigit anjing pada tanggal 6 April 2023 di bagian paha sebelah kanan, namun korban baru mendapatkan VAR pada 28 Mei.

Kegiatan

Photo :
  • 401127

"Baru dibawa ke Puskesmas itu sudah 1 bulan, terus baru dirujuk ke rumah sakit, bisa dikatakan  terlambat dibawa ke puskemas atau belum dapat vaksinasi sesuai protap tetap waktu," jelasnya.

Keterlambatan ini disebabkan masyarakat yang belum tahu atau menganggap gigitan anjing biasa saja dan tidak membawa dampak susulan.

Padahal pasca digigit anjing, luka korban harus segera dicuci dengan sabun menggunakan air mengalir selama 15 menit. Kemudian langsung dibawa ke Puskemas terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies.

"Rata - rata anjing di sebagian besar di wilayah tertentu sudah mengandung virus rabies," katanya.

Masyarakat diminta untuk tidak menganggap enteng gigitan anjing, keterlibatan dan kesadartahuan masyarakat dinilai penting untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran rabies.

Pihaknya berharap masyarakat jangan hanya menunggu anjing itu mendapatkan VAR. Karena saat ini di Kabupaten Sintang kondisi kecukupan stok vaksin untuk hewan penular rabies sangat kurang.

Pemerintah Kabupaten Sintang berupaya untuk memaksimalkan vaksinasi anjing sebagai langkah pencegahan penularan rabies. Vaksinasi anti rabies digencarkan di kecamatan yang tercatat memiliki resiko tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya