Baim Wong Bongkar Aib Paula Verhoeven, Ternyata Bisa Berdampak pada Psikis Anaknya

Baim Wong dan Paula Verhoeven
Sumber :
  • Instagram @paula_verhoeven

Jakarta, VIVA – Tahun 2024 ini banyak sekali kejadian perceraian di kalangan para selebriti. Terbaru, Baim Wong mengumumkan telah mendaftarkan perceraiannya terhadap Paula Verhoeven ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Buntut Perceraian, Paula Verhoeven Merasa Terpinggirkan karena Sulit Bertemu Anak

Padahal, pasangan itu masih punya dua anak di bawah umur yang semestinya dibesarkan bersama. Nantinya jika Baim Wong dan Paula Verhoeven resmi cerai, tentunya anak-anak mereka akan terkena dampaknya.

Sebab, perceraian orang tua akan mempengaruhi kondisi psikis dan tumbuh kembang anak hingga mereka tumbuh dewasa. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Dulu Jadi Makcomblang Kini Saksi di Sidang Cerai Baim-Paula, Teuku Zacky: Tanggung Jawab dan Beban Moral

Baim Wong dan Paula Verhoeven memenuhi panggilan polisi soal kasus prank KDRT.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

Oleh karena itu, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang tua ketika mereka memutuskan untuk cerai. Pertama, sangat tidak dianjurkan untuk memisahkan anak-anak dari salah satu orang tuanya.

Paula Verhoeven Mendadak Unggah Potret Romantis dengan Baim Wong, Sinyal Rujuk?

Sebaiknya, orang tua memberikan pengertian kepada anak-anak bahwa mereka mungkin tidak akan tinggal bersama lagi.

"Sebaiknya sebelum berpisah, orang tua jelaskan dulu kepada anak bahwa orang tua akan berpisah jadi menjelaskannya tidak mendadak supaya anak juga mempersiapkan hatinya untuk menerima kondisi tersebut. Seburuk-buruknya papa atau seburuk-buruknya mama tetap izinkan anak bertemu dengan orang tuanya," kata Psikolog Yuli Gloria, mengutip video TikTok @yuligloria71, Rabu 9 Oktober 2024.

Selama masa pertumbuhan, anak-anak sangat membutuhkan figur kedua orang tuanya. Perhatian dari ayah dan ibu harus seimbang agar kebutuhan kasih sayang anak-anak terpenuhi.

"Di dalam perkembangan anak-anak butuh figur papa dan mama. Sebaik-baiknya mama, sehebat-hebatnya mama, anak tetap membutuhkan papanya. Jadi tidak bisa hanya dibesarkan oleh salah satu orang tua saja sementara orang tuanya masih hidup," jelasnya.

Menurut sang Psikolog, pasangan suami istri boleh saja saling kesal dan membenci hingga memutuskan bercerai. Tetapi, sebaiknya hal itu tidak sampai ke telinga anak-anaknya.

Sikap orang tua yang menjelekkan satu sama lain justru akan menimbulkan kebencian dalam hati anak-anak kepada salah satunya. Kedua, jangan menjelek-jelekkan mantan pasangan di depan anak.

Bagaimanapun, mereka adalah orang tua anak-anaknya. Kebanyakan anak hanya diam ketika orang tuanya menjelek-jelekkan satu sama lain. Namun, sebenarnya mereka memendam dan merekam semua hal itu hingga mempengaruhi emosi dan cara berpikirnya.

"Itu dapat mempengaruhi emosi anak, prestasi belajar di sekolah, dan kondisi psikologis anak. Jadi kalau papa mama bertengkar hingga cerai, jangan menjelekkan salah satu pasangan depan anak ini mempengaruhi perkembangan anak," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya