Kisah Memilukan Wanita Tanpa Hidung

Ilustrasi/Korban pelecehan seksual
Sumber :
  • istockphoto

VIVAlife - Di saat remaja lain seusianya bisa mengenyam pendidikan dan bebas mengaktualisasi diri, gadis malang ini justru harus mengalami pengalaman pahit. Di usianya yang masih muda, gadis asal Afganistan, Aesha Mohammadzai mengalami penyiksaan bertubi-tubi.

Seperti dilansir laman Daily Mail, kisah pilu ini diawali ketika ayah Aesha berjanji menikahkan putrinya dengan pejuang Taliban untuk melunasi utang. Saat itu, usia Aesha baru menginjak 12 tahun. Beberapa tahun kemudian, Aesha pun dinikahkan dengan sang pejuang Taliban.

Di sinilah, mimpi buruk Aesha dimulai. Bukan kasih sayang yang diperoleh Aesha dari suami dan keluarga suaminya. Ia justru disiksa dan dipaksa tidur di kandang dengan hewan. 

"Setiap hari saya disiksa oleh suami saya dan keluarganya. Secara mental dan fisik," ujar Aesha dalam wawancara dengan ITV's Daybreak.

Tak tahan dengan perlakuan suami dan keluarga sang suami selama bertahun-tahun, Aesha pun berusaha melarikan diri. Sayangnya, upaya tersebut gagal. Ia berhasil ditemukan kembali oleh sang suami dan ironisnya dimasukkan ke penjara selama lima bulan.

Usai keluar dari penjara, Aesha diserahkan kembali kepada sang suami. Kali ini, ia mengalami siksaan yang lebih berat. Dengan kaki dan tangan yang diikat, Aesha digiring ke pegunungan oleh suami dan keluarganya. Tanpa ampun, mereka memotong telinga dan hidung gadis malang tersebut.

"Ketika mereka memotong hidung dan telinga saya, saya pingsan, Di tengah malam rasanya seperti ada air dingin di hidung saya," kata Aesha kepada reporter CNN Atia Abawi.

Oleh sang suami, Aesha ditinggal di pegunungan dalam kondisi bersimbah darah. Dengan sekuat tenaga, ia pun merangkak menuju rumah sang kakek. Melihat kondisi Aesha yang mengenaskan, sang ayahanda pun langsung membawa putrinya ke fasilitas kesehatan Amerika. Di saana, Aesha dirawat selama sepuluh pekan.

Kisah tragis Aesha pertama kali terkuak ke publik dunia pada Agustus 2010, ketika wajahnya tanpa hidung terpampang di halaman depan majalah Time. Tak pelak, foto tersebut menuai kontroversi dan menjadi lambang penindasan terhadap wanita di Afganistan.

Kini, Aesha yang telah menginjak usia 22 tahun, hidup tenang bersama keluarga barunya di Amerika. Pada Desember 2012 lalu, Aesha pun menjalani operasi untuk keempat kalinya. Operasi yang dilakukan di Walter Reed National Military Medical Centre, Maryland itu, berlangsung sekitar delapan jam.

Ahli bedah mengatakan, prosedur ini menandai setengah tahap operasi dan diharapkan rekonstruksi wajah Aesha bisa rampung tahun ini. Selama operasi, dokter menaruh inflatable silicone shell di bawah kulit dahi Aesha dan secara bertahap mengisinya dengan cairan dalam rangka memperluas kulit dan menyediakan jaringan untuk hidung barunya.

Mereka juga mengambil jaringan dari lengan Aesha dan mentransplantasikannya ke bagian wajah untuk membentuk lapisan dalam dan bagian bawah hidung. Aesha masih harus menjalani beberapa operasi kecil pada hidungnya untuk memodifikasi dan membuatnya terlihat senormal mungkin.

Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru

"Saya ingin memberitahu semua wanita yang menderita pelecehan untuk menjadi kuat. Jangan pernah menyerah dan kehilangan harapan," ujar Aesha.  (sj)

Syifa Hadju

Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu

Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024