Waspadai, Tiga Golongan Penyakit Usai Lebaran

Ilustrasi menahan lapar.
Sumber :
  • drozfans.com
VIVAlife - Lebaran bukan berarti Anda lantas melupakan kondisi kesehatan. Tak sedikit dari kita yang justru jatuh sakit pasca merayakan Idul Fitri ini. Seperti dikatakan Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Pentyakit Dalam Indonesia (PB PABDI), dr. Ari F. Syam: usai lebaran, poliklinik dan rumah sakit dibanjiri oleh pasien, terutama para pemudik. Ia pun menggolongkan penyakit pasca lebaran menjadi tiga bagian: 
Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu

Penyakit kelelahan 
Prediksi Piala Asia U-23: Yordania vs Timnas Indonesia

Kelelahan yang kerap dirasakan pemudik dapat berujung pada infeksi pernapasan yang terjadi karena paparan polusi yang lebih dari biasanya.
Inspirasi Membantu Sesama

Selain infeksi pernapasan, diare juga sering dialami akibat kondisi tubuh yang tidak fit. Selama perjalanan, pemudik cenderung membeli makanan dan minuman dalam bentuk kemasan yang belum diketahui keamanan dan kebersihannya.

Penyakit kambuhan

Ini sering terjadi pada pasien gula darah, asam urat, hiperkolesterol, dan maag. Penyakit ini dapat sewaktu-waktu kambuh saat pasien tidak mengontrol pola makan.

Ya, hidangan melimpah saat lebaran memang sangat menggoda selera. Tapi bagi pasien diabetes, ada baiknya Anda menghindari makanan atau minuman manis. Demikian juga dengan pasien maag yang harus menghindari makanan pedas dan bersantan. 

Penyakit akibat bakteri

Saat lebaran biasanya sampah rumah tangga juga menumpuk. Kondisi ini mengundang datangnya lalat, tikus, bahkan nyamuk yang membawa bibit penyakit. Tikus misalnya, binatang pengerat ini disebut munculnya penyakit demam kuning atau leptospirosis. 

Disamping itu, ketiadaan asisten rumah tangga juga dapat memunculkan masalah pada persediaan makanan. Tak sedikit ibu rumah tangga yang demi kepraktisan lalu menyimpan banyak cadangan makanan di kulkas. 

Untuk penyimpanan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah memisahkan makanan matang dan bahan makanan mentah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi bakteri dari makanan mentah penyebab diare. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya