17 Tahun Lalu The Simpsons Sudah Ramalkan Epidemi Ebola

The Simpsons.
Sumber :
  • screenjunkies.com
VIVAlife –
Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?
Wabah Ebola yang menyerang Afrika Barat disebut-sebut sebagai epidemi virus paling parah saat ini. Data terbaru yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia WHO menyebutkan bahwa virus mematikan tersebut telah membunuh 3860 orang, 200 diantaranya merupakan petugas kesehatan.

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres

Namun di balik fakta menyeramkan tersebut, terdapat satu cerita menarik. Asalnya dari Amerika Serikat. Melansir
Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante
Daily Mail, disebutkan bahwa serial kartun populer "The Simpsons", telah meramalkan adanya epidemi Ebola sejak 17 tahun lalu, tepatnya pada 1997.


Episode berjudul “Lisa’s Sax” itu pertama kali ditayangkan pada tanggal 19 Oktober 1997 silam. Bagian dari musim ke-9 serial tersebut, diceritakan Marge begitu putus asa merawat Bart yang terbaring sakit karena virus mematikan.


Waktu itu, Marge mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada Bart dengan membaca buku berjudul “Curious George and the Ebola Virus”. Sampul buku tersebut menggambarkan seekor monyet yang disinyalir merupakan pembawa virus ke Amerika Serikat.


Demi menghibur putra satu-satunya, Marge pun bertanya apakah Bart ingin menggambar sesuatu. Bart yang sekarat pun menjawab, dia sudah selesai menggambar dan memperlihatkan gambar dia sebagai mayat berlumuran darah, layaknya pasien yang meninggal akibat perdarahan yang disebabkan virus Ebola.


Episode lama yang kini kembali populer di situs YouTube itu, bahkan menimbulkan kontroversi tersendiri. Disebutkan, episode The Simpsons itu menunjukkan bahwa sebenarnya pemerintah AS telah memiliki vaksin Ebola sejak lama.


Meskipun begitu, hal tersebut ditepis komunitas pro-pemerintah AS yang menyebutkan Ebola sudah diketahui sejak lama dan hingga kini belum ditemukan penangkalnya.


Ebole ditemukan pertama kali tahun 1976 di Zaire dan Sudan. Pada tahun 1994, virus tersebut kembali merebak di Gabon dan wabah Ebola kembali terjadi di Zaire pada 1995. Namun, epidemi yang terjadi saat ini di Afrika Barat merupakan yang paling buruk dalam sejarah.


Korban meninggal akibat epidemi Ebola kali ini, paling banyak terjadi di Guyana, Liberia dan Sierra Leone. Meskipun begitu, Rabu, 8 Oktober 2014, pasien Ebola bernama Eric Thomas Duncan, menjadi yang pertama meninggal di Amerika Serikat dan Kamis, 9 Oktober, seorang warga negara Inggris, dikabarkan meninggal di Macedonia, juga akibat Ebola. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya