Kurang Tidur Dapat Mengecilkan Volume Otak

Smartphone
Sumber :
  • http://www.revolusiilmiah.com/2014/10/3-bahaya-tidur-dekat-smartphone.html

VIVAlife - Kesibukan yang padat mungkin membuat sebagian dari Anda memilih waktu malam hari untuk beraktivitas, daripada untuk tidur. Pekerjaan atau deadline yang belum selesai saat di kantor, dibawa pulang dan dikerjakan dirumah. Namun tahukah Anda kebiasaan tersebut bisa membahayakan otak Anda?

Faktanya, waktu tidur yang kurang dapat memicu datangnya berbagai penyakit, seperti serangan jantung, pikun dan yang paling parah namun belum banyak diketahui ialah, kurang tidur ternyata bisa menyusutkan volume otak. Bagaimana bisa?

Dilansir dari Times Of India, sebuah penelitian di Oxford University membuktikan bahwa kurang tidur dapat menyusutkan volume otak manusia, terutama pada bagian frontal, temporal, dan parietal. Penyusutan ini juga dipengaruhi dari jam kerja otak yang terforsir ketika seharusnya otak beristirahat. Rata-rata gejala ini terlihat ketika seseorang memasuki usia 60 tahun ke atas.

Menurut Claire Sexton, pemimpin dari penelitian ini, masalah pada tidur yang tidak segera ditangani dapat berdampak pada volume otak yang semakin lama semakin berkurang. Hal tersebut ia buktikan melalui penelitian kepada 1.147 orang dewasa di batas usia 20-84 tahun.

Penelitian Claire membuktikan bahwa, peserta yang memiliki jam tidur yang sedikit, mengalami perubahan ukuran otak dari waktu-ke waktu. Hal ini berkaitan dengan jam tidur dan jam beraktivitas yang tidak imbang.

Claire selanjutnya menyarankan, penanganan akan masalah tidur seharusnya dilakukan saat dini, dengan menemui dokter dan melakukan terapi yang bisa membuat tidur tercukupi sehingga risiko menyusutnya otak ini bisa dihindari.

Identitas 7 Korban Tewas Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel

Baca juga:

Smartfren.

Smartfren Bakal Lakukan Rights Issue Senilai Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dikabarkan bakal melakukan penambahan modal dengan skema rights issue dengan total nilai mencapai Rp 8,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024