- iStock
VIVAlife - Osteoporosis adalah penyakit yang paling ditakuti oleh para lansia, terlebih yang masih memiliki aktivitas padat. Gejala pengikisan tulang yang biasanya terjadi di bagian pinggul, dan sekitar kaki ini, lebih dulu ditandai dengan rasa nyeri pada tulang dan sendi. Sesuatu yang sering disebut Arthritis.
Menurut Times of India, sebanyak 2/3 penderita Arthritis di Amerika Serikat hanya menghabiskan kurang dari 90 menit untuk berjalan. Hal tersebut yang membuat angka penyakit ini semakin lama semakin banyak.
Berjalan sebanyak 6.000 langkah dalam satu hari, bisa menjadi senjata jitu yang terbukti dapat memperkecil risiko terkena osteoporosis. Hal ini dinyatakan oleh Daniel White, PT, ScD, pimpinan peneliti dari Boston University.
Menurut Daniel, intensitas berjalan yang sering dapat membuat kaki lebih sehat dan dapat mencegah terjadinya proses pengikisan tulang atau osteoporosis.
Daniel bersama rekan penelitinya mengamati aktivitas berjalan dari 1.788 orang dengan dan yang berisiko terkena osteoporosis. Penelitian tersebut mengarah pada hasil bahwa peserta yang berjalan minimal 1.000 langkah dalam sehari dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis sebanyak 16 sampai 18 persen.
Hasil yang lebih baik dapat dirasakan tentunya melangkah lebih banyak setiap harinya.
Di akhir penjelasannya, Daniel menjelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, setiap orang setidaknya perlu berjalan kaki sebanyak 3.000 langkah, dan yang terbaik, 6.000 langkah untuk semakin memperbaiki sistem kerja tulang kaki, sehingga dapat terhindar dari osteoporosis yang dapat mengganggu keseharian. (art)
Baca juga:
Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
Baik berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm).
