Mengenal Bahaya Sifilis dan Solusinya

Sifilis
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Masyarakat Australia kini sedang dibuat panik dengan menyebarnya virus sifilis yang banyak memakan korban, khususnya di daerah Australia Tengah. Pemerintah dan tenaga media setempat, kini sedang mengerahkan upaya, untuk menangani penyakit berupa infeksi yang tampak pada permukaan kulit ini.

Dilansir dari laman Healthline, sebelum Australia penyakit sifilis sempat menggegerkan di Amerika Serikat. Menurut Pusat Pencegahan dan Perawatan Penyakit setempat, terdapat sebanyak 36.000 kasus penyakit sifilis tercatat dimulai dari tahun 2000 hingga 2006.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Namun, seperti apakah penyakit sifilis itu dan bagaimanakah tindakan perawatan serta pencegahannya?

Sifilis adalah sebuah gejala infeksi menular yang disebabkan oleh berkembangnya bakteri, yang dikenal dengan nama Treponema Pallidum. Penyakit ini dapat menular melalui organ seksual seperti vagina dan penis. Jika terjadi, perawatan dari dokter adalah hal yang paling tepat dan harus disegerakan.

Bakteri sifilis dapat masuk ke dalam tubuh melalui membran moucus, yang terdapat pada saluran kelamin dan saluran kencing. Sifilis dapat terdeteksi melalui adanya luka-luka kecil, yang tampak pada alat vital atau juga bisa muncul pada mulut penderita. Selain itu, penyakit ini bisa menular dengan transfusi darah, demikian dilansir dari WebMD.

Luka-luka kecil yang menandai penyakit sifilis dikenal dengan istilah chancre. Ini adalah salah satu gejala awal dari datangnya penyakit ini, setelah terdetaksi di bagian vital, pada tahap yang lebih parah chancre akan menyebar ke permukaan kulit lain di seluruh tubuh. Luka tersebut kemudian diikuti ruam pada permukaan kulit yang tampak seperti luka kering.

Ketika luka dan ruam sudah mulai menyebar ke seluruh tubuh, pengobatan dan perawatannya harus segera dilakukan. Karena jika tidak, penyakit ini akan terus menggerogoti jaringan tubuh, dan membahayakan kesehatan. Pengobatannya pun harus terlebih dahulu dikonsultasikan pada spesialis organ seksual, mengingat penyebaran dan gejala penyakit ini yang berhubungan dengan organ vital.

Untuk mencegah masuknya penyakit ini ke dalam tubuh, penting bagi Anda menjalani hubungan intim yang sehat dan benar. Berganti pasangan dalam berhubungan seks, dapat makin memperbesar risiko terkena penyakit ini.

Oleh karena itu, setialah hanya pada satu orang dan gunakan alat kontrasepsi dalam berhubungan. Semua upaya tersebut dapat melindungi Anda dari penyebaran virus membahayakan ini.

Baca juga:




Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?
VIVA Militer: Pasukan milisi Republik Ossetia Selatan

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB. 

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024