Riset: Anak Bergigi Sehat, Lebih Berprestasi

Ilustrasi anak sikat gigi
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Kesehatan mulut dan gigi pada anak, adalah hal yang sangat penting untuk dijaga. Bukan hanya karena bahayanya yang mengkhawatirkan, namun juga karena biaya perawatannya tidak murah, jika kerusakan terlanjur menyebar. Namun ternyata, kesehatan gigi dan mulut dapat menentukan tingkat prestasi seorang anak di bidang akademis. Lho kok bisa?

Ya, pernyataan tersebut diperoleh dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah satu brand sikat gigi keluaran Unilever, yang bekerja sama dengan Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan FKG UI.

Penelitian ini mengamati perkembangan kesehatan gigi dan mulut anak-anak di 3 sekolah dasar negeri di Bekasi. Sebanyak kurang lebih 984 anak, dengan usia mulai dari 6 hingga 11 tahun, diteliti kesehatan gigi dan mulutnya, melalui kebiasaan sikat gigi yang dilakukan setiap hari.

Penelitian ini, meneliti kesehatan gigi dan mulut anak dari tiga hal, yakni jumlah absensi, tingkat prestasi, dan kemampuan belajar sang anak. Kemudian peneliti menghasilkan data yang menunjukkan data, bahwa sebanyak 94 persen dari anak berusia 6-7 tahun, dan sebanyak 84 persen dari anak berusia 10-11 tahun, setidaknya memiliki riwayat sakit gigi, dengan minimal 1 gigi berlubang.

Peran sekolah dan orangtua


Hasil penelitian ini tentunya mengejutkan, mengingat masalah pada gigi ini muncul justru saat gigi anak masih belum permanen atau menjadi gigi tetap. Menurut salah satu peneliti,drg Ratu Mirah Afifiah GCClindent, MDSc, tingkat absensi anak dengan gangguan mulut cenderung lebih banyak dari yang kesehatan mulut dan giginya terawat.

"Sakit gigi, bisa membuat konsentrasi anak di sekolah terganggu. Hal tersebut yang memengaruhi prestasinya di bidang akademik," ujarnya saat ditemui di acara Pepsodent Ungkap Fakta, di Jakarta, Rabu, 25 Februari 2015.

Galih Loss sudah Minta Maaf soal Video 'Serigala', Polisi beri Jawaban Menohok

Masalah ini, menurut Fifah, panggilan akrab dari pimpinan Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk itu, bisa diatasi dengan menerapkan kebiasaan menggosok gigi secara rutin pada anak.

Untuk itu, kebiasaan menggosok gigi minimal 2 kali sehari dan konsultasi ke dokter, sangatlah penting diterapkan pada anak-anak. "Lakukan saat pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur. Dengan menerapkan kebiasaan tersebut, anak akan terhindar dari risiko kerusakan gigi," tambah Fifah.

Menurutnya, yang juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi anak ialah orang tua dan pihak sekolah, yang sama-sama mengetahui rutinitas dan kebiasaan si kecil. Dengan bantuan orang tua dan guru, gangguan gigi akan berkurang, dan prestasi mereka kian cemerlang.

Baca juga:


Aliando Sebut Prilly Latuconsina Mantan Terindah, Ada Penolakan Main Film Bareng?






Anies dan Cak Imin Kompak Datang ke KPU: Kita Hormati Proses Bernegara
Ilustrasi anak sikat gigi

Orangtua Kunci Penting di Balik Kesehatan Gigi Anak

Ayah-bunda yang minta anak gosok gigi, idealnya harus memberi contoh.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2015