Pentingnya Deteksi Dini Gejala Hipertensi

Ilustrasi darah tinggi.
Sumber :
  • istock

VIVA.co.id - Kesehatan tubuh, kini menjadi sesuatu yang mahal harganya. Pemenuhan gizi seimbang dan penerapan pola hidup sehat, adalah salah satu cara yang bisa dilakukan, untuk menekan risiko terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Menurut data yang dimiliki Riskesdas 2015, hipertensi adalah penyakit pertama dengan risiko kematian tertinggi, yang berada di atas penggunaan rokok dan alkohol. Untuk itu, melakukan tindakan pencegahan terhadap hipertensi, adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Terlebih, penyakit hipertensi ini terjadi cenderung tanpa gejala. "Jadi, cara yang paling baik adalah dengan mencegahnya," ujar Mia Hanafiah, dari Yayasan Jantung Indonesia. Mendukung pernyataan Mia, dokter Siska S. Danny SpJP, membenarkan pentingnya deteksi dini demi mencegah terjadinya hipertensi.

Siska mengatakan, hipertensi adalah gangguan kesehatan yang bisa memengaruhi kesehatan seluruh anggota tubuh. "Tiga penyakit yang paling umum terjadi karena hipertensi, ialah jantung, stroke, dan gagal ginjal," kata Siska, ditemui di workshop pentingnya pemeriksaan tekanan darah, di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2015.

Hipertensi, Penyakit Paling Banyak Sedot Anggaran BPJS

Siska menyebut, tidak hanya peran dari tenaga medis yang dapat mencegah terjadinya hipertensi, namun tetap dibutuhkan keterlibatan dari pasien untuk aktif mencegah dan menanggulangi penyakit ini.

"Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan hipertensi, yakni dengan memeriksakan tekanan darah, hanya mencapai 7 persen. Dengan kesadaran pengobatan hanya setengahnya," tambah Siska. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya gejala yang bisa berujung dengan kematian ini.

Cara yang bisa dilakukan ialah dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga berat badan, dan melakukan pemeriksaan secara rutin.

Untuk yang normal dan belum memiliki sjarah hipertensi, pemeriksaan sebaiknya dilakukan dalam periode dua tahun sekali. "Namun bila sudah terdeteksi, minimal setahun sekali harus periksa," jelas Siska.

![vivamore="
3 Sendok Ramuan Ini Mampu Turunkan Darah Tinggi Anda
Baca Juga :"]
Sembilan Buah Penurun Tekanan Darah Tinggi



[/vivamore]

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya