- iStock
VIVA.co.id - Apa yang Anda ketahui tentang bahaya melahap makanan cepat saji atau yang biasa dikenal junk food? Jika jawaban Anda hanya tentang obesitas, itu belum lengkap.
Sebab bahaya dari mengonsumsi junk food, bukan hanya dapat berpengaruh pada berat badan dan tingkat kolesterol. Lalu, apa kecenderungan lain yang bisa terjadi?
Sebuah penelitian di Amerika Serikat, meneliti konsumsi junk food serta makanan dengan kandungan bahan pengawet yang tinggi. Seperti makanan beku, serta makanan yang dimasak menggunakan microwave.
Jenis-jenis makanan tersebut, sayangnya, begitu banyak dan mudah ditemukan, serta bisa dibilang sangat banyak dikonsumsi, khususnya oleh para balita dan anak-anak.
Dilansir dari New York Times, ternyata kandungan dari makanan proses cepat saji ini, bisa memengaruhi kesehatan dan keoptimalan sistem metabolisme tubuh.
"Setelah mengonsumsi junk food selama 5 hari, peserta penelitian menunjukkan hal signifikan, seperti menurunnya kualitas organ, tulang, hingga otot dalam tubuh," ujar salah satu peneliti.
Kondisi ini, menurut dia, bisa diperparah dengan kadar insulin yang ikut meningkat, yang kemudian dapat menyebabkan produksi hormon berlebih.
Kandungan insulin yang tak tentu, kemudian dapat merusak sistem metabolisme, yang akan menyebabkan beragam gangguan pada anak. Untuk itu, konsumsi junk food dan makanan proses lainnya harus segera dikurangi, serta kalau bisa dihentikan. (art)
Ini Efek Bagi Anak yang Ibunya Makan Junkfood saat Hamil
Mereka tumbuh menjadi remaja yang cenderung senang alkohol dan merokok
