Kenali Faktor Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Ilustrasi. Stadion Nasional China.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Jumlah penduduk Indonesia yang meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan sumber air tidak aman, dan gizi buruk pada anak-anak menurun. Namun, jumlah penduduk yang mengalami penyakit yang berkaitan dengan tekanan darah sistolik tinggi, merokok, dan indeks massa tubuh tinggi meningkat, demikian menurut analisis baru tentang 79 risiko di 188 negara.

Baca juga:

Tekanan darah sistolik tinggi tetap menjadi faktor risiko individual nomor satu yang berkaitan dengan kematian penduduk Indonesia. Faktor ini berkontribusi terhadap 350.158 kematian di 2013, dan meningkat dari 159.389 kematian pada 1990.

Lama Merokok? Resep Ini Akan Selamatkan Paru-paru Anda

Tekanan darah sistolik tinggi adalah faktor risiko utama bagi wanita dan merupakan pembunuh peringkat kedua bagi pria setelah merokok, demikian dikutip dari rilis, yang diterima Selasa, 15 September 2015. 

Faktor risiko yang diperiksa dalam studi, berkontribusi terhadap 30,8 juta kematian di seluruh dunia pada 2013, yang hasilnya meningkat seperlima dari 25,1 juta kematian pada 1990.

Risiko teratas yang berhubungan dengan kematian, baik pada pria dan wanita di seluruh dunia, adalah tekanan darah tinggi, merokok, indeks massa tubuh tinggi, dan glukosa plasma puasa yang tinggi. Tetapi, dampak kumulatif tertinggi pada kesehatan berasal dari pola makan buruk.

Kombinasi 14 faktor risiko pola makan berkontribusi pada jumlah kematian tertinggi di seluruh dunia melalui penyakit seperti penyakit hati iskemik, stroke, dan diabetes.

“Kemajuan dalam penanganan anak-anak yang kekurangan nutrisi merupakan kabar baik, karena hal itu salah satu dari tiga penyebab kematian tertinggi pada 1990, meski sebenarnya beberapa faktor risiko utama di Indonesia masih bisa dihindari,” ungkap Dr. Soewarta Kosen, dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

”Untuk memperbaiki tingkat kesehatan di Indonesia, kita harus memusatkan perhatian dalam mengurangi faktor-faktor lainnya, seperti antara lain obesitas dan merokok,” katanya.

Berikut ini, adalah risiko yang berhubungan dengan jumlah kematian tertinggi di Indonesia untuk pria dan wanita pada 2013. Data ini hasil studi yang dilakukan konsorsium peneliti internasional yang mengerjakan proyek Global Burden of Disease yang dipimpin oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington (Universitas Washington).

Rokok Dituding Biang Kemiskinan

1.    Tekanan darah sistolik tinggi
2.    Merokok
3.    Glukosa plasma puasa tinggi
4.    Konsumsi buah rendah
5.    Indeks massa tubuh tinggi
6.    Konsumsi sayuran rendah
7.    Polusi udara rumah tangga dari bahan bakar padat
8.    Konsumsi gandum utuh rendah
9.    Kolesterol total tinggi
10.    Aktivitas fisik rendah

Ini risiko yang berhubungan dengan jumlah kematian tertinggi di Indonesia untuk pria pada 2013.

1.    Merokok
2.    Tekanan darah sistolik tinggi
3.    Glukosa plasma puasa tinggi
4.    Konsumsi buah rendah
5.    Konsumsi sayuran rendah
6.    Indeks massa tubuh tinggi
7.    Konsumsi gandum utuh rendah
8.    Polusi udara rumah tangga dari bahan bakar padat
9.    Kolesterol total tinggi
10.    Aktivitas fisik rendah

Risiko yang berhubungan dengan jumlah kematian tertinggi di Indonesia untuk wanita pada 2013:

1.    Tekanan darah sistolik tinggi
2.    Glukosa plasma puasa tinggi
3.    Indeks massa tubuh tinggi
4.    Konsumsi buah rendah
5.    Konsumsi sayuran rendah
6.    Polusi udara rumah tangga dari bahan bakar padat
7.    Konsumsi gandum utuh rendah
8.    Merokok
9.    Kolesterol total tinggi
10.  Aktivitas fisik rendah

Awas, Rokok Juga Bahayakan Hewan Peliharaan
Merokok.

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Anda Berhenti Merokok?

Merokok meningkatkan risiko penyakit berbahaya.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016