Sumber :
- wallpapers2015
VIVA.co.id
- Bicara tentang pentingnya menyantap sarapan pagi, tentunya bukan lagi hal asing bagi orangtua. Selain dapat mencukupi energi untuk menjalani kegiatan sehari-hari, menyantap sarapan adalah cara tepat meningkatkan konsentrasi anak saat belajar.
"Menu sarapan yang ideal adalah yang mengandung nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, serat, dan vitamin, sesuatu yang bermanfaat bagi tubuh anak," ujar dr. Fiasturi Witjaksono, Msc., MS, SpGK, ahli gizi klinik dari Universitas Indonesia. Sayangnya, masih banyak anak-anak yang menu sarapannya tidak mencukupi standar nutrisi yang dibutuhkan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Sarapan Sehat Buah Hati Ala Mona Ratuliu
Baca Juga :
Efek Merugikan bagi Anak yang Tidak Sarapan
"Menu sarapan yang ideal adalah yang mengandung nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, serat, dan vitamin, sesuatu yang bermanfaat bagi tubuh anak," ujar dr. Fiasturi Witjaksono, Msc., MS, SpGK, ahli gizi klinik dari Universitas Indonesia. Sayangnya, masih banyak anak-anak yang menu sarapannya tidak mencukupi standar nutrisi yang dibutuhkan.
Baca Juga :
Lima Trik Ampuh Agar Anak Mau Sarapan
"Banyak orangtua yang hanya memberikan segelas air putih, teh, maupun susu, pada anaknya saat sarapan. Hal ini salah, karena susu maupun teh tidak mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuh," ujar Fia, ditemui di acara seminar kesehatan anak, Kamis, 1 Oktober 2015.
Susu contohnya, segelas susu memang dilengkapi kalsium yang baik untuk anak. Tapi, si kecil membutuhkan kandungan serat dan karbohidrat agar bisa lebih fokus dan bertenaga. Oleh karena itu, menu sarapan seharusnya bisa lebih lengkap dari segelas susu.
Fia menyatakan, melewatkan sarapan bisa membuat anak kurang bertenaga dan cenderung banyak makan saat jam makan siang. Kondisi ini berujung pada kurangnya nutrisi, yang juga memberikan risiko obesitas pada anak kesayangan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Banyak orangtua yang hanya memberikan segelas air putih, teh, maupun susu, pada anaknya saat sarapan. Hal ini salah, karena susu maupun teh tidak mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuh," ujar Fia, ditemui di acara seminar kesehatan anak, Kamis, 1 Oktober 2015.
