Cara Meminimalisir Partikel Asap Masuk ke Saluran Pernapasan

Kabut asap di Pekanbaru
Sumber :
  • ANTARA/Rony Muharrman
VIVA.co.id
Atasi Kebakaran Hutan, Jokowi Diminta Terbitkan Perppu
- Kebakaran hutan yang tak kunjung padam di Sumatera dan Kalimantan mengundang keprihatinan banyak pihak. Untuk itu, para dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengadakan seminar, guna membagi informasi tentang pentingnya upaya pencegahan dan penanganan dampak kabut asap.

Ini Komposisi Gas Berbahaya dalam Asap Kebakaran Hutan

Seminar itu digelar Senin, 12 Oktober 2015, bertajuk Pencegahan dan Penanganan Dampak Kesehatan Asap Kebakaran Hutan di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur.
TikToker Galih Loss Ditangkap Polisi Buntut Diduga Lecehkan Agama Islam


Di acara itu, DR. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K),FAPSR menyatakan ada upaya penanganan dan pencegahan yang dapat dilakukan, untuk menanggulangi bahaya asap kebakaran hutan. “Upaya utama ini dianggap langkah penting untuk mencegah semakin memburuknya, kesehatan orang-orang yang tinggal di daerah dengan kabut asap,” ujar Agus.


Lebih lanjut, Sekretaris Umum PDPI itu menjelaskan, terdapat beberapa cara pencegahan. Mulai dari yang pertama yakni dengan memadamkan sumber masalah, hingga meminimalisir partikel asap yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Hal yang kedua ini, bisa dilakukan dengan cara:


1. Mengurangi segala aktivitas di luar ruangan.


2. Hindari menambah polusi di dalam rumah dengan merokok atau memasak yang efeknya menimbulkan asap pekat.


3. Menutup jendela dan pintu rapat-rapat.


4. AC yang diubah ke mode recirculate atau gunakan air purifier. Penelitian menunjukkan, air purifier efektif menurunkan partikel buruk dalam udara sebesar 63 – 88 persen.


5. jangan melakukan aktivitas berat di ruang terbuka.


6. Tutup semua jendela mobil dan menyalakan AC saat berkendara.


7. Gunakan masker atau respirator.


8. Hindari daerah dengan kualitas udara tak sehat dan berbahaya.


Selain itu, penting untuk selalu memantau kualitas udara di sekitar kita. "Jika tidak ada alat untuk mengetahui kualitas udara, bisa dilakukan dengan cara visible, yaitu dengan mengukur jarak pandang," lanjut Agus.


Jangan lupa, melakukan pola hidup bersih dan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan mencuci tangan. Ini semua merupakan langkah utama guna pencegahan dampak asap semakin bertambah parah bagi kesehatan.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya