Dokter: Tak Biasa Olahraga, Tak Boleh Langsung Maraton

Wanita jogging.
Sumber :
VIVA.co.id
Berani Rayakan Kemerdekaan RI dengan Lari 71 Km?
- Belakangan lari menjadi salah satu cabang olahraga yang kian populer di kalangan masyarakat perkotaan. Berbagai gelaran maraton yang diselenggarakan selalu kebanjiran peserta mulai dari para pelari profesional hingga yang masih awam.

Inovasi Dokter Cilik Ini Bantu Perbaiki Gizi Anak
Namun, ternyata untuk mengikuti maraton Anda tak boleh sembarangan. Apalagi jika Anda tidak terbiasa berlari atau aktif bergerak. Hal itu diungkapkan oleh Andi Kurniawan, dokter Spesialis Kedokteran Olahraga.

Dokter Kecil Mahir Gizi Kini Hadir Versi Online
Menurut dia, orang yang sering menghabiskan waktu duduk seharian dan tidak pernah berolahraga sebaiknya jangan langsung mengikuti maraton tanpa persiapan. Jangan pula melakukan persiapan dengan langsung berolahraga selama 30 menit setiap hari.

"Jadi, mulai dari durasi yang ringan terlebih dahulu. Bisa 30 menit, tapi dipecah 10 menit pagi, 10 menit siang, dan 10  menit di malam hari. Artinya, mereka tidak melakukan aktivitas fisik yang langsung mendadak 30 menit karena akan mudah capek, risikonya jadi lebih besar. Yang ada malah pegal-pegal dan sebagainya," kata Andi kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.

Ia menyarankan untuk mulai berolahraga dengan durasi ringan dulu. Baru setelah itu secara perlahan ditingkatkan durasinya, misalnya dari 10 menit menjadi 15 menit, lalu 20 menit.

Setelah mulai terbiasa, Anda bisa meningkatkan frekuensinya. 

"Misalnya seminggu dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali. Baru dinaikkan intensitasnya. Yang tadinya jalan cepat jadi jogging, lalu lari. Jadi tingkatkan durasinya dulu, baru frekuensi dan yang terakhir intensitas. Tahapannya seperti itu," ujar Andi.

Selain itu, sebelum meningkatkan ketiganya, Anda juga harus membiasakannya terlebih dulu selama dua pekan. Andi mengatakan, ketika ia membuat program olahraga bagi mereka yang tidak terbiasa aktif bergerak dengan suatu pola.

Pola tersebut dimulai dengan olahraga selama 15 menit dua kali seminggu. Hal itu harus dilakukan selama dua minggu. Setelah itu, 20 menit dua kali seminggu selama dua minggu. Selanjutnya 30 menit tiga kali seminggu, juga selama dua minggu sampai 30 menit tiga kali seminggu selama dua minggu.

Ia melanjutkan, dengan bergerak 30 menit sehari akan meningkatkan kualitas hidup seseorang dan mengurangi risiko kematian dan berbagai macam penyakit sampai 30 persen.

"Jadi memang harus bertahap sebelum boleh ikut maraton karena risiko cederanya akan ada. Kita harus melihat manfaat dari olahraga dan melihat risiko orang yang overtraining atau olahraga berlebihan atau langsung melakukan olahraga kalau dia tidak terbiasa bergerak aktif," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya