- VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id - Wanita lahir dengan membawa banyak kelebihan. Wanita bebas memilih berbagai warna baju tanpa perlu cemas dibilang feminin, banci. Bahkan hanya wanita yang bisa merasakan datang bulan dan juga trauma pasca melahirkan.
Dengan segala 'kelebihan' yang dibawa bersamanya, wanita juga cenderung menjadi rentan mengalami kecemasan, yang juga termasuk salah satu gangguan mental atau jiwa.
Psikiater dari Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera, dr. Andri,SpKJ,FAPM, mengatakan perempuan dua kali lipat lebih banyak mengalami gangguan mental.
"Selain karena hormonal, usia yang semakin tua, tanggung jawab, mood tidak nyaman saat menstruasi, dan depresi pasca melahirkan," ujar Andri, saat ditemui di sela acara Pfizer Press Circle, Jakarta Pusat, Rabu, 11 November 2015.
Presiden ASEAN Federation for Psichiatry and Mental Health atau AFPMH, dr. Danardi Sosromihardjo,SpKJ (K), menjelaskan salah satu penyebab gangguan kecemasan pada perempuan adalah Organo Biologi, yaitu gangguan hormonal, gangguan neurotransmitter, penyakit otak.
Lima hari dalam satu bulan, wanita akan mengalami gangguan hormonal. Saat-saat seperti ini yang membuat kejiwaan wanita lebih rentan.
Oleh karena itu, pasangan, baik suami atau kekasih, seharusnya bisa lebih memahami wanita. Setidaknya mengetahui perubahan dalam diri wanita, dan tidak memicu suatu hal yang akan menimbulkan ketegangan.
Kecemasan hormonal yang dialami wanita berbeda dengan gangguan kecemasan yang diderita pasien penderita diabetes.
"Untuk penderita diabetes, mereka menjalani gaya hidup yang berubah, makanan yang harus ditakar, sehingga terkadang merasa anxious," dokter Andri menjelaskan. (ase)
Jangan Hanya Raga, Ini Cara Menyehatkan Jiwa
Self healing penting dilakukan untuk jiwa yang sehat dan kebahagiaan.
