- Pixabay/pexels
VIVA.co.id - Tinggal dan hidup di kota besar dengan mobilitas tinggi, lingkungan dinamis, gaya hidup tinggi membuat orang harus mengikuti ritme yang ada kalau tidak ingin tertinggal. Beberapa hal tersebut di atas merupakan pemicu timbulnya kecemasan pada seseorang.
Selain faktor di atas ternyata timbulnya gangguan kecemasan dilihat dari kacamata psikiater ada tiga. Penyebab pertama dilihat dari sisi organo biologi, bahwa gangguan kecemasan bisa timbul karena gangguan hormonal. Penyebab kedua disebut psiko edukasi, atau adanya trauma masa lalu, tekanan yang ada saat ini dan pola asuh orangtua menjadi pengaruh timbulnya gangguan kecemasan.
Sedangkan penyebab ketiga disebut sosio kultural, yaitu gangguan kecemasan yang bisa timbul karena pandangan adat, budaya dan agama.
"Contohnya, misalkan untuk di Jawa, kakak yang dilangkahi adiknya untuk menikah lebih dulu, bisa saja gangguan kecemasan timbul karena hal seperti ini," kata salah satu psikiater Rumah Sakit (RS) Premier Jatinegara dr. Danardi Sosromihardjo,SpKJ (K) saat menghadiri Pfizer Press Circle dengan topik Mengendalikan Kecemasan untuk Hidup Lebih Berkualitas di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 11 November 2015.
Danardi menjelaskan, para penderita gangguan kecemasan biasanya merasakan gejala fisik seperti jantung berdebar seolah akan mati. Bahkan tak jarang mereka memutuskan mengunjungi IGD.
"Kemudian gejala fisik lain seperti diare, pusing, keringat dingin, sesak napas, mual. Sedangkan gejala psikologisnya seperti merasa khawatir, was-was, gugup atau ketakutan," katanya menambahkan.
Danardi menerangkan, setiap manusia mempunyai karakter dan memiliki berbagai mekanisme defence. Mekanisme ini akan membentuk pola berkaitan dalam menghadapi kecemasan yang dialami.
"Saat karakter yang dimiliki positif dan mekanisme defence digunakan dengan tepat, maka individu tersebut bisa menghadapi dan mengendalikan gangguan dengan baik. Saat yang terjadi sebaliknya, maka menimbulkan rasa cemas atau ketegangan terus menerus."
(mus)
Didominasi Kendaraan Pribadi, Tol Jakarta-Cikampek Padat
Rekayasa lalu lintas sudah dilakukan di sejumlah titik.
