Sumber :
- ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
VIVA.co.id
- Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak 2009, orang yang meninggal akibat AIDS menurun hingga 24 persen. Di Asia Tenggara, antara 2004-2014 infeksi baru menurun 32 persen, dan hampir 1,3 juta orang menjalani pengobatan antiretroviral.
Antiretroviral atau ARV bertujuan mencegah morbiditas dan mortalitas, serta meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penularan. Orang yang terdeteksi HIV sangat dianjurkan segera mengonsumsi obat ini.
Baca Juga :
Ulah Sembrono Dokter Bikin 40 Pasien Kena HIV
Baca Juga :
Gay 60 Kali Lipat Lebih Mudah Tertular HIV/AIDS
Dengan penggunaan yang cukup singkat, ARV juga menimbulkan resisten. Menyadari hal ini, pemerintah telah menyiapkan tiga lini kegiatan untuk menanggulangi resistensi obat. Ia juga sangat bersahabat bagi ibu hamil. Bahkan ibu hamil yang mengidap HIV bisa tetap memberi ASI eksklusif bagi anak.
Saat sebelum melahirkan viral load-nya tidak terdeteksi, calon ibu bisa memilih proses melahirkan biasa dan pemberian ASI eksklusif. Namun, jika viral load-nya di atas 1.000, calon ibu dianjurkan melakukan tambahan tindakan.
Penderita HIV yang mengonsumsi obat ini secara rutin selama enam bulan, virus sudah tidak lagi ditemukan. Namun, jika tidak dilanjutkan, virus akan ditemukan bahkan hanya dalam dua bulan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat sebelum melahirkan viral load-nya tidak terdeteksi, calon ibu bisa memilih proses melahirkan biasa dan pemberian ASI eksklusif. Namun, jika viral load-nya di atas 1.000, calon ibu dianjurkan melakukan tambahan tindakan.