Ketahui Hal-hal Seputar Inflamasi atau Peradangan

Ilustrasi organ tubuh
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Meski kebanyakan orang pernah mendengarnya, namun inflamasi atau peradangan seringkali disalahartikan. Banyak yang sering menyamakan inflamasi dengan infeksi. 

Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
Dilansir dari Food World News, infeksi disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Sedangkan inflamasi adalah respons tubuh terhadap infeksi tadi. Dengan kata lain, infeksi dapat menyebabkan inflamasi.
 
Manfaat Sehat Jalani Peregangan Tubuh Secara Rutin
Lalu, apakah inflamasi itu?
 
Cara Tepat Tangani Luka Kulit agar Tak Berbekas
Inflamasi adalah bagian dari respons sistem kekebalan tubuh. Inflamasi dibutuhkan tubuh untuk memulai proses penyembuhan. Faktanya, tanpa inflamasi, luka dan infeksi tidak akan pernah sembuh.
 
Nah, jika inflamasi adalah bagian dari penyembuhan, mengapa kita sering mengkhawatirkannya?
 
Terkadang, sebuah situasi terjadi ketika respon sistem kekebalan tubuh rusak dan tubuh mulai menyerang sel-sel sehatnya sendiri, seperti dalam kasus artritis. Dalam pengakit autoimun, inflamasi perlu ditangani demi mencegah kerusakan lain pada jarungan tisu sehat di tubuh.
 
Inflamasi juga dapar berlangsung dalam waktu yang sangat lama dan dinamakan inflamasi kronis. Tanpa ditangan dengan baik, tubuh berisiko menderita banyak masalah keseharan baru. Misalnya, inflamasi kronis telah dikaitkan dengan pembentukan plak di pembuluh darah arteri dan berisiko menyebabkan stroke, serta serangan jantung.
 
Tergantung lokasi terjadinya, inflamasi juga dapat memicu beberapa penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi dan gagal ginjal jika terdapat inflamasi di ginjal.
 
Beberapa kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan inflamasi antara lain konsumsi garam, gula, tepung terigu putih, makanan olahan, dan minyak sayuran berlebih.
 
Ada pula beberapa makanan yang akan membantu menghindari Anda dari inflamasi dan menyembuhkan inflamasi kronis secara alami kronik, antara lain kacang walnut mentah, blueberry, sayuran famili cruciferous (brokoli dan kembang kol), flaxseed, sayuran fermentasi, atau acar (kimchi dan sauerkraut), sayuran berwarna hijau tua (bayam, collard greens dan kale), jahe segar, kunyit, bawang putih, serta rosemary segar. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya