- pixabay.com
VIVA.co.id – Kekerasan seksual terhadap anak belakangan kerap terjadi. Bahkan karena seringnya kasus itu dialami oleh anak, Indonesia ditetapkan dalam kondisi darurat kejahatan seksual terhadap anak.
Setiap orangtua pasti tak ingin, buah hatinya mengalami hal ini. Untuk itu, Wakil Ketua Bidang Program dan Eksternal Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Margaretha Hanita dan Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur, AKP Endang Lestari memberikan beberapa tips, cara untuk mencegah pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak.
Margaretha Hanita pun berharap semua pihak ikut mewaspadai. "Karena yang paling penting adalah waspada," katanya di acara Focus Group Discussion Polres Jakarta Barat di Wisma Siti Maryam, Jl. Kedoya Raya, Jakbar, Kamis, 26 Mei 2016.
Sebenarnya kasus kekerasan seksual pada anak ini bisa terjadi di mana saja. Jadi peran orangtua saat ini harus ditingkatkan, dan semua orangtua harus melindungi anak-anaknya.
"Karena kita bisa melihat bahwa orang terdekat juga berpotensi melakukan pelecehan seksual," jelas Margaretha Hanita lagi.
AKP Endang Lestari menambahkan, di sekolah pun menjadi peluang besar tempat terjadinya kekerasan seksual. "Soalnya, kalau murid patuh saja apa kata guru. Pun dengan kondisi lingkungan di rumah mulai dari pembantu, kerabat dekat dan orang terdekat di lungkungannya yang harus diwaspadai."
Cara mencegahya, orangtua harus mengawasi etika pergaulan anaknya, orangtua harus sempatkan waktu untuk mendengar keluhan anaknya.
"Awasi tontonan anak, dan lain-lain," jelas Endang Lestari.
Laporan: Jeffry Yanto
