Pasien Diabetes dan Jantung, Waspada Serangan Kaki

Ilustrasi kaki.
Sumber :
  • pixabay/Olivera Comunicacao

VIVA.co.id – Banyak dari kita yang sudah memahami bahaya dari serangan jantung, tapi belum ada yang mengetahui tentang serangan kaki.

Mengenal Istilah Rumah Sakit Kelas A hingga D

Dr D R Kamerkar, Kepala Departemen Operasi Vaskular dan Endovaskular menjelaskan, biasanya pasien akan merasakan sakit pada betis dan paha, yang hanya muncul ketika berjalan dan reda ketika beristirahat.

Kondisi ini disebut juga dengan klaudikasio arteri dan terjadi karena menyempitnya atau terhambatnya arteri di kaki. Inilah yang disebut dengan serangan kaki. Kondisi ini terjadi selama tingkat awal dan menengah disebut dengan istilah Peripheral Arterial Disease (PAD).

Luka Bakar Bisa Sembuh dengan Odol dan Tepung, Jangan Percaya!

"Jika penyumbatannya yang terjadi cukup parah, pasien akan mengalami rasa sakit seperti terbakar di kaki diikuti dengan munculnya warna kebiruan atau bahkan ganggren di kaki. Ganggren menyebabkan kaki yang menghitam. Karena itu, pasien akan mengalami spektrum rasa sakit di kaki saat PAD dan ini adalah gejala yang klasik," kata Kamerkar seperti dikutip laman Times of India.

PAD harus diwaspadai pada semua pasien yang menderita diabetes, penyakit jantung, hipertensi dan perokok. Menurut Dr. Atul Rewatkar, Vascular Interventional Radiologist, satu-satunya cara pencegahan adalah check up secara rutin yang meliputi pemeriksaan denyut di kaki setiap tahun. Selain itu juga kelompok pasien di atas harus menjalani tes ABI, yaitu pemeriksaan tekanan darah di tangan dan kaki.

Jangan Simpan Air Mineral Kemasan Lebih dari Dua Jam

"Biasanya rasionya harus di angka 0,9 ke atas. Jika sudah menurun di bawah 0,8, ini merupakan indikasi adanya PAD dan pasien ini harus menjalani tes Colour Doppler dan jika dibutuhkan juga tes Angiography," kata Dr. Atul Rewatkar.

Dia juga menambahkan, satu-satunya cara mencegah PAD adalah dengan mengendalikan diabetes, hipertensi, dan kolesterol. Merokok harus benar-benar dihentikan dan harus menjalani hidup sehat.

Jika Anda mengalami kram di betis, paha, dan bokong ketika berjalan atau berlari dalam jarak pendek, yakni kurang dari 500 meter, Anda harus melakukan pemeriksaan PAD. Selain itu, jika rasa sakitnya bertambah ketika beraktivitas dan berkurang saat beristirahat, itu juga merupakan sebuah peringatan.

Tanda lain yang harus diperhatikan adalah kulit yang kering pada anggota tubuh bagian bawah dan kerontokan rambut di kaki.

Identifikasi awal gejala PAD akan menghasilkan kualitas hidup yang jauh lebih baik. Langkah modifikasi hidup sehat yang sederhana dapat mengurangi risiko PAD dalam jangka panjang. Pengaturan pola makan, pengendalian kadar gula darah, olahraga sederhana seperti berjalan atau bersepeda juga dapat mengurangi risiko Anda terserang PAD.

Stres juga berperan penting pada kondisi tubuh, jadi sebaiknya hindari hal ini juga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya