Penanganan Tepat saat Tersedak, Mimisan, Hingga Luka Bakar

Ilustrasi tak tepat mengobati luka.
Sumber :
  • Pixabay/ Meditations

VIVA.co.id – Tersandung karpet, tersedak, tersengat listrik, hanyalah sebagian kecil dari kecelakaan yang sangat mungkin terjadi di dalam rumah. Jika ada yang bilang rumah adalah tempat paling aman, sebaiknya pikir ulang. Karena ternyata, banyak benda yang awalnya tidak terpikir akan menjadi awal terjadi cedera.

PSBB Total, Siapkan Kotak P3K Biar Aman di Rumah

Meski demikian, tidak serta merta semua cidera atau kecelakaan ringan, bahkan masih dalam kondisi berdarah-darah harus langsung dibawa ke rumah sakit. Pengetahuan akan pertolongan pertama sangat membantu dalam hal ini.

Selain mencegah terjadinya infeksi lebih berat, pertolongan pertama juga harus diketahui setiap orang agar bisa melakukan penanganan yang tepat, cepat,dan seefektif mungkin.

Bekas Luka di Wajah Susah Hilang? Berikut 4 Cara Ampuh Mengatasinya

"Orang Indonesia, kalau belum kejadian belum sadar. Edukasi tidak hanya sekadar membuat masyarakat aware, tapi kemudian juga action, dalam arti menyiapkan. Jangan kejadian dahulu baru nyari. Sehingga siapkan dahulu, saat kejadian sudah siap," kata Bayu Isnawan, Marketing Manager Hansaplast, PT.Beiersdorf Indonesia, dalam peluncuran kampanye digital, di Jakarta, 15 September 2016.

Berikut ini tujuh jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di sekitar kita yang perlu diketahui, serta cara penanganan yang tepat.

Luka Dibiarkan Terbuka Bisa Cepat Sembuh, Mitos atau Fakta?

Luka berdarah

Pertolongan pertama yang harus dilakukan yaitu menghentikan pendarahan, dengan cara tekan pada daerah luka dengan menggunakan kain bersih atau kasa steril hingga pendarahan berhenti.

Lindungi luka dari infeksi dan tutupi dengan kain kasa steril atau plester. Sedangkan untuk luka dalam dan pendarahan besar, gunakan perban ikat dan segera hubungi rumah sakit terdekat.

Tersengat listrik

Pastikan penolong dalam keadaan aman, matikan aliran listrik. Jika perlu, amankan penderita dari sumber listrk dengan menggunakan benda isolator seperti kain, selimut, dan sebagainya.

Jika diperlukan, mulai lakukan Cardiopulmonary resuscitation atau CPR dengan menggunakan AED (alat elektronik yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana, untuk mengalirkan kejutan) secara hati-hati dan mengikuti instruksi penggunaan. Dan segera hubungi rumah sakit.

Tersedak

Pada dewasa: paksa korban untuk batuk dan induksi muntah. Jika kedua hal tersebut tidak berhasil, tahan badan atas korban dengan menghadap ke depan, dan coba untuk meredakan tersedak dengan memukul sebanyak lima kali, diantara bahu dengan menggunakan telapak tangan.

Bila korban mulai kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal, mulai lakukan CPR dan segera hubungi rumah sakit.

Pada bayi: tidurkan bayi di lengan menghadap ke bawah, sambil ditengadahkan ke bawah, sehingga posisi kepala lebih rendah dari dada. Lalu pegang kepala bayi dengan tangan anda, tahan mulut bayi dan pastikan leher tidak menekuk ke dada. Tepuk punggung bayi lima kali diantara bahu dengan menggunakan telapak tangan.

Luka bakar

Untuk luka bakar ringan, bilas dengan air dingin yang mengalir selama 10 menit. Tutup luka bakar dengan kasa steril tanpa tekanan dan tanpa perekat. Jangan pecahkan luka lepuh. Jangan melepas pakaian yang menempal pada luka bakar, kalau perlu potong pakaian tersebut. Untuk luka bakar berat segera hubungi rumah sakit.

Mimisan

Jika orang tersebut sadar, dudukkan dengan posisi agak membungkuk ke depan dan letakkan kain bersih di bawah hidung. Kompres dengan es atau kain basah di daerah belakang leher atau dahi untuk menghentikan pendarahan. Bila pendarahan masih berlangsung, hubungi dokter.

Keracunan

Cek respons tanda vital kehidupan dan bila diperlukan, mulai lakukan bantuan hidup dasar (serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan atau sirkulasi).

Bila korban muntah, bantu dengan ambil sampel muntahan, hubungi pihak rumah sakit dan ikuti instruksi mereka. Dampingi korban dan pastikan korban tidak makan atau minum. Jika perlu gunakan sarung tangan untuk perlindungan dalam kasus 'keracunan langsung' lakukan napas buatan dengan menggunakan alat bantu pernapasan.

Cedera mata

Terpercik bahan kimia: tahan mata yang terpapar bahan kimia dan biarkan mata terbuka. Gunakan sarung tangan untuk perlindungan. Dudukkan korban dan bilas mata dengan air mengalir dari pojok dalam mata ke arah luar dengan jarak 10 sentimeter, dengan hati-hati untuk menghindari mata yang tidak cidera.

Tutup kedua mata dengan kasa steril untuk melindungi mata dan mengurangi potensi pergerakan mata yang membahayakan. Segera hubungi rumah sakit terdekat.

Kasus mata bengkak: gunakan kompres dingin pada mata, tapi jangan menekannya. Apabila mata berdarah, gangguan penglihatan, atau mata terlalu sakit untuk digerakkan, segera hubungi IGD atau rumah sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya