Pensiunan Rentan Terkena Alzheimer, Ini Penyebabnya

Ilustrasi nenek.
Sumber :
  • Pixabay/Julim6

VIVA.co.id – Ketika memasuki usia 50 tahun, masyarakat sudah akan mencapai masa pensiun yang menyebabkannya banyak berdiam diri. Padahal, dengan duduk diam tanpa beraktivitas sama sekali dapat memicu penyakit alzheimer.

Hipertensi Ancam Pikiran! Kontrol Tekanan Darah Seumur Hidup untuk Hindari Demensia

Seringkali usia setara maupun lebih dari 65 tahun rentan mengidap alzheimer. Hal tersebut ternyata memiliki kaitan yang cukup kuat dengan jadwal pensiun.

"Biasanya usia 65 tahun ke atas itu berhenti dari kerja dan pensiun. Yang biasa otaknya aktif mikir dan kerja, langsung tiba-tiba berhenti dan tidak ada stimulasi," ujar Executive Director ALZI, Dian Purnomo, di Peluncuran QLUE dan Peresmian Pasukan Ungu di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 21 September 2016.

Manfaat Melukis untuk Penderita Demensia, Salah Satunya Mampu Stimulasi Otak

Sebelumnya ia juga memaparkan bahwa salah satu pencegahan agar lansia terhindar dari alzheimer adalah harus terus menstimulasi otak. Sementara mereka yang sudah pensiun dan cenderung berdiam diri, akan mengakibatkan berkurangnya stimulasi di otak.

"Butuh tetap bergerak dan beraktivitas biar otaknya tetap terstimulasi. Karena salah satu pencegahan alzheimer itu dengan tetap menstimulasi kerja otak," kata dia.

Intermittent Fasting Can Reduce Alzheimer Risk

Untuk itu, ia menyarankan sebaiknya para pensiunan tersebut tidak dilarang untuk banyak beraktivitas dan biarkan ia bersosialisasi secara aktif sewajarnya. Namun, tetap harus ada yang menemani segala aktivitasnya agar keamanannya tetap terjaga.

"Misalnya, biarkan ia keluar rumah dan jalan-jalan tapi ditemani karena fungsi tubuhnya yang sudah tidak seperti kondisi awal. Saat masak di dapur juga misalnya, pastikan ditemani, karena takut dia lupa matiin kompor, itu bahaya. Tetap aktif tapi dalam monitor keluarga," ujarnya.

Ilustrasi demensia atau pikun.

Dipengaruhi Hipertensi, Gimana Cara Cegah Demensia di Usia Senja?

Kondisi yang biasa disebut pikun ini juga berkaitan erat dengan masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami oleh penderitanya.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2024