- U-Report
VIVA.co.id – Banyak yang beranggapan bahwa kasus obesitas dan hipertensi yang terjadi di pedesaan tidak begitu besar. Nyatanya, adanya perbedaan dalam menjalani pola hidup mampu membuat mereka yang tinggal di pedesaan mengalami kedua masalah kesehatan tersebut.
Gaya hidup yang berbeda kini telah diterapkan oleh generasi sekarang yang sebenarnya banyak memicu ragam permasalahan kesehatan. Salah satunya dengan perubahan pekerjaan yang dilakukan oleh para penduduk desa.
"Kasus obesitas dari penduduk pedesaan itu cukup banyak karena adanya perubahan gaya hidup. Misalnya dengan pola pekerjaanya yang dulu suka bertani tapi anak-anak mudanya kini lebih memilih merantau dan cari pekerjaan di perkotaan," ucap spesialis jantung, Dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), FIHA, di acara Waspada Obesitas Sebabkan Risiko Pelebaran dan Penebalan Jantung, di RS Harapan Kita, Jakarta, Rabu 28 September 2016.
Dengan terjadinya proses urbanisasi ini, dikaitkan oleh Ario, dapat menyebabkan penyebaran kaum muda di pedesaan semakin menurun dan berpindah ke perkotaan. Tidak hanya itu, pola makan dari pedesaan ini juga mengaitkannya dengan tingginya angka hipertensi yang terjadi.
"Banyak orang di desa lebih memilih ikan asin sebagai lauknya karena mudah diolah dan bisa disimpan dalam jangka lama. Di situ mereka nggak sadar kalau sudah hipertensi dan sangat tinggi," ujarnya.
Menurutnya lagi, sudah banyak orang di pedesaan yang sulit untuk bergerak karena tidak ingin banyak beraktifitas seperti dulu. Oleh sebab itu, Ario menghimbau agar kelompok usia muda baik di pedesaan dan perkotaan, bisa memiliki gaya hidup yang lebih sehat.
"Lakukan perubahan gaya hidup dari yang sederhana, misalnya jalan cepat. Nggak mesti gym, yang penting teratur. Selain itu lifestyle juga harus diubah biar mencegah kedua penyakit ini," kata dia.
(ren)
