- Pixabay/PhotoLizM
VIVA.co.id – Di beberapa bagian tubuh, cenderung memiliki penumpukan lemak, yang jika dibiarkan biasanya membuat bentuk tubuh menjadi kurang baik. Salah satu cara yang sering dilakukan untuk mengatasinya yaitu sedot lemak. Tapi, seberapa efektifkan cara tersebut?
Sedot lemak merupakan bagian dari bedah plastik yang bertujuan sebagai estetika atau mempercantik bentuk tubuh. Perlu diketahui, teknik sedot lemak ini sendiri bukan hanya satu melainkan beragam.
"Liposuction ada beberapa teknik yaitu konvensional, laser, ultrasonic, dan body jet (sedot lemak dan transfer lemak). Lama pengerjaannya tidak bisa ditentukan karena tergantung dari luas dan lokasinya," ujar spesialis bedah, dr. Sidik Setiamihardja Sp.B, Sp.BP., yang ditemui di tempat kerjanya di RSKB Bina Estetika, Jakarta, Jumat 30 September 2016.
Teknik merampingkan tubuh dengan cara ini dinilai cukup efektif dengan risiko yang minim. Namun, dokter Sidik tetap menyarankan agar sedot lemak ini tidak dilakukan pada mereka yang masih berusia 25 tahun.
"Enggak dianjurkan karena usianya masih muda jadi masih ada pertimbangan lain seperti banyak bergerak atau pengaturan dietnya. Selain itu harus dilihat juga untuk mereka yang kulitnya sudah tidak kencang, bisa menggelambir nantinya," tambah spesialis bedah lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Selain itu, pengerjaan sedot lemak tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, sebab dikhawatirkan adanya perdarahan di saat hal tersebut dilakukan. Terlebih, lemak yang disedot juga harus diperhitungkan agar meminimalisasi efek samping yang bisa terjadi.
"Daerah berlemak itu juga ada darahnya, kalau misal diambil lemaknya terlalu banyak, bahaya karena bisa turut menyedot darah di sekitar itu. Jadi sebelum disedot, akan diperhitungkan dahulu jumlah lemak yang akan diambil," jelasnya.
Sedot lemak dianggap bisa merampingkan tubuh [Ilustrasi]. FOTO: Pixabay