- VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri
VIVA.co.id – Sering kebingungan dengan si kecil yang sulit menghabiskan bekalnya? Ternyata, alasannya sederhana, salah satunya disebabkan karena wadah bekal anak yang dirasa kurang menarik.
Dari penelitian yang dilakukan oleh kerjasama antara Technoplast dan Institute Teknologi Bandung (ITB), mengenai bekal yang jarang dihabiskan anak, hasilnya disebabkan oleh ketidaksukaan anak baik pada menu dan wadah yang tersedia. Oleh karena itu, dikembangkan ide satu set tempat makan dan minum dengan konsep puzzle, agar memberi gairah berbeda pada anak.
"Awalnya ada 200 mahasiswa yang ikut kompetisi untuk mendesain lunch set, dan pemenangnya dari ITB dengan konsep puzzle. Manfaatnya beragam, mulai dari tingkatkan kemampuan kognitif hingga menambah nutrisi baik pada anak," ujar Vice Director of Technoplast, Ferry Cahyadi Putra, di acara peluncuran Technoplast Puzzle Lunch Set, di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016.
Kecenderungan akan kesulitan makan pada anak serta perilaku jajan sembarangan, menambahkan niat Ferry untuk mengembalikan prinsip makan bekal yang terjamin gizi dan kebersihannya. Nilai kognitif pada anak, kata Ferry, bisa dipicu dengan menyambungkan masing-masing bentuk puzzle dengan daya pikirnya.
"Bentuk dan desain disesuaikan dengan kesukaan anak dalam membentuk puzzle. Dengan begitu anak semakin pintar dan kreatif untuk menyatukan potongan puzzle, kemudian nutrisinya terjaga karena konsumsi makanan sehat dari rumah," tambahnya.
Untuk wadah bekal berkonsep puzzle ini sendiri, diusung dengan tema binatang kesukaan anak. Dari segi warna, disatukan persepsi dengan kecocokan binatang yang dipilih.
"Ada enam yaitu kepik berwarna merah, panda berwarna hitam putih, lebah berwarna kuning, sapi berwarna cokelat, kucing berwarna pink dan jerapah berwarna cokelat. Pemilihan binatang karena karakternya bisa membuat anak merasa dekat dan menyukai lunch set nya," terangnya.
Puzzle Lunch Set ini merupakan inovasi pertama yang ada di seluruh dunia dengan desain dari mahasiswa jurusan desain produk ITB. Rencananya, puzzle ini akan dipasarkan secara global untuk memamerkan karya dan ide asli dari dalam negeri.
