- Pixabay/ Eelementus
VIVA.co.id – Pada kebanyakan kasus, orangtua tidak menyadari jika mereka terlalu protektif pada anak mereka. Menjadi orangtua yang protektif artinya Anda menyayangi buah hati Anda dan membebaskan mereka memilih apa yang mereka suka.
Sedangkan over protective berarti Anda menyayangi buah hati Anda tapi tidak membolehkan mereka keluar dari batasan yang Anda buat.
Anda mungkin menjadi over protective berarti Anda memberikan perlindungan kepada buah hati, tapi hasil yang didapat bisa sebaliknya. Karenanya, pelajari apa saja tanda orangtua over protective sebelum terlambat seperti yang dilansir laman Boldsky.
Selalu mengantar kemanapun mereka pergi
Jika Anda selalu menemani buah hati Anda kemanapun mereka pergi, itu artinya Anda orangtua yang over protective. Meskipun mereka pergi dengan teman atau keluarga yang terpercaya, tapi Anda tetap tidak bisa membiarkannya pergi tanpa didampingi karena kekhawatiran yang berlebih, maka Anda positif orangtua over protective.
Terlalu menyelidik
Orangtua yang bertanggung jawab akan mengetahui aktivitas normal anaknya setiap hari. Tapi, jika Anda bersikukuh ingin mengetahui setiap detail aktivitas mereka setiap hari, ini bisa jadi masalah. Ini merupakan tanda Anda over protective dan dapat membentuk kesan buruk pada buah hati bahwa Anda tidak mempercayainya.
Terlalu banyak membuat larangan
Jika Anda membuat banyak batasan untuk buah hati, maka dia tidak akan pernah bisa mengenali dunia luar. Buah hati Anda berada dalam masa pertumbuhan di mana mereka butuh berinteraksi dengan banyak tipe orang. Penting bagi mereka untuk berteman dan tergabung dalam berbagai aktivitas untuk mendapatkan pengalaman penting dalam kehidupan.
Tidak menghargai privasi anak
Terkadang ada hal yang tidak ingin anak Anda bagi dengan Anda, seperti mengunci laci atau lemarinya. Anda harus menghargai hal itu. Anak-anak juga punya sudut pandang dan pemikiran sendiri, yang tidak ingin mereka bagi dengan Anda atau orang lain. Tidak menghargai privasi anak adalah tanda Anda terlalu protektif.
Tidak memberikan kesempatan membuat keputusan
Jika Anda tidak membiarkan buah hati Anda membuat keputusannya sendiri, mereka kemampuan penting dalam kehidupan mereka tidak akan terbentuk. Mereka tidak akan memiliki keterampilan membuat keputusan yang sangat dibutuhkan dalam dunia karier mereka atau kehidupan yang mengubah diri mereka. Hal ini juga bisa membuat kepercayaan diri mereka rendah.
Tidak memperbolehkan anak gagal
Kegagalan memang menjengkelkan, tapi kita perlu menghadapi kegagalan dalam beberapa titik di kehidupan kita. Biarkan mereka menghadapi kegagalan agar mereka bisa mengatasinya di masa datang.
Selalu siap menyelesaikan masalah mereka
Buah hati Anda mungkin harus berjuang menyelesaikan soal matematika, biarkan dia menyelesaikan soal itu sendiri daripada Anda yang buru-buru membantunya. Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan begitu mereka akan merasakan keberhasilan mereka dan meningkatkan rasa percaya dirinya.
