Ragam Aspek Positif Kembangkan Bioteknologi di Tanah Air

Pengembangan vaksin untuk virus Zika.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

VIVA.co.id – Industri farmasi di Tanah Air sudah semakin berkembang. Salah satunya, perkembangan terkait bioteknologi yang memiliki ragam aspek positif bagi kehidupan.

AIPI: Indonesia Peringkat ke 52 dari 54 Negara di Bidang Bioteknologi

Terdapat tiga aspek yang membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik terkait perkembangan industri farmasi dengan bioteknologi. Aspek tersebut mencakup sosial, teknologi, dan ekonomi.

"Dari segi sosial, dengan adanya bioteknologi maka membentuk kemandirian dan konsistensi obat di Indonesia. Selain itu, optimalisasi biaya pengobatan, khususnya terkait BPJS," ujar Direktur Pengembangan Bisnis PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan, di pabrik Kalbe, Cikarang, Bekasi, Selasa 20 Desember 2016.

Pandemi COVID-19 Sadarkan Indonesia akan Peran Penting Bioteknologi

Kemudian, dari aspek teknologi, yakni dengan adanya potensi kekayaan alam Indonesia, maka memungkinkannya untuk mengembangkan bahan alam tersebut menjadi bahan baku obat. Sebab, hingga saat ini, 90 persen bahan baku obat di Indonesia, masih berupa impor.

"Jika sudah ada perkembangan teknologi, kekayaan alam Indonesia bisa semakin ditingkatkan menjadi bahan baku obat. Dengan begitu, tidak lagi butuh diimpor dan bahkan bisa ekspor bahan baku tersebut," tutur Djohan.

Indonesia Kekurangan Startup Bioteknologi

Ditambah dengan adanya perkembangan bioteknologi, maka tenaga sumber daya manusia di Indonesia semakin terlatih untuk mengolahnya.

Ketiga, aspek ekonomi yang berkaitan dengan penghematan biaya impor, serta jika memungkinkan, adanya tambahan biaya dari hasil ekspor.

"Penghematan devisa karena bahan bakunya diolah sendiri dari bahan alam. Selain itu, dengan berkembangnya obat herbal, maka daya saing ekspor bisa tinggi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya