- pixabay/ jakobing85
VIVA.co.id – Buang air kecil (BAK) menjadi tanda tubuh mampu mengeluarkan racun di dalamnya. Namun, BAK terlalu sering, ternyata menjadi tanda yang berbahaya bagi tubuh.
Frekuensi BAK yang dirasa melebihi batas normal, bisa menjadi indikasi tubuh yang mengalami masalah kesehatan. Berikut beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan frekuensi BAK, dikutip dari laman medical daily.
1. Konstipasi
Meski membingungkan, ternyata kesulitan buang air besar (bab), membuat keinginan untuk BAK terus menerus. Sebab, area rektum dan kandung kemih, saling berdekatan. Selain itu, saraf yang dimiliki juga saling berkaitan.
2. Cemas
Menurut Calm Clinic, ada dua jenis buang air kecil karena cemas. Pertama, urine yang spontan keluar saat adanya momen menakutkan. Kedua, adanya sensasi keinginan untuk BAK secara sering tanpa adanya kelebihan cairan.
Cemas berkaitan dengan frekuensi BAK karena kekuatan otot saat cemas, menjadi tegang. Hal itu yang membuat penekanan pada kandung kemih.
3. Diabetes
Kondisi diabetes memungkinkan pengidapnya memiliki rasa haus terus menerus. Dengan konsumsi air yang banyak, berdampak pula pada frekuensi urine yang berlebihan dan sering.
4. Infeksi
Beberapa jenis infeksi yang berkaitan dengan saluran urine, dapat membuat tubuh BAK lebih sering. Biasanya, infeksi pada saluran urine tersebut, memberikan sensasi terbakar saat BAK disertai adanya darah pada urine dan berbau kurang sedap.
5. Makanan pedas dan asam
Sebagian kelompok memiliki kandung kemih yang sensitif terhadap makanan asam atau pedas. Hal tersebut sebabkan iritasi pada kandung kemih. Dampaknya, membuat frekuensi berkemih semakin sering.