Ilmuwan: Masak Nasi Kurang Air Bisa Picu Kanker

Nasi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Meski terlihat mudah, masih banyak orang tidak mengetahui, bagaimana cara memasak nasi yang benar dan sehat. Sebagian orang mungkin menganggap memasak nasi adalah hal sepele, namun perlu diketahui, cara yang salah bisa menjadi berbahaya untuk kesehatan.

10 Cara Mengurangi Risiko Kanker, Murah dan Mudah Dilakukan

Seorang ilmuwan memberikan peringatan bahwa jika Anda tidak menggunakan air yang cukup saat memasak nasi, Anda berisiko menderita penyakit jantung dan kanker.

Memasak nasi dengan air lebih banyak dapat membantu membuang arsenik dalam beras, sehingga dapat mencegah adanya keracunan zat kimia.

Daun Sirsak dan Kulit Manggis Hanya Mitos Obat Kanker, Ini Kata Dokter

Sementara, menurut seorang ahli kontaminasi, merendam beras semalaman akan menengkal kadar racun sekitar 80 persen.

Pertama, dia menggunakan rasio dua bagian air dengan satu bagian beras, di mana air terserap atau menguap selama proses memasak.

Pakar Sebut Pasien Kanker yang Meninggal Bukan Karena Kanker Melainkan Serangan Jantung dan Stroke

Menambah rasio air menjadi lima bagian akan memangkas kadar arsenik hingga setengahnya dan merendamnya semalaman akan menghilangkan banyak kadar racun di dalamnya.

Peringatan ini keluar setelah Food Standards Agency menyatakan bahwa kentang dan roti panggang yang telalu matang dapat meningkatkan kadar zat kimia penyebab kanker, akrilamida.

Dilansir Daily Mail, akrilamida, yang juga terdapat dalam tembakau rokok, menunjukkan dapat menyebabkan kanker dalam pengujian pada hewan.

Bukti ini menunjukkan bahwa semua kelompok usia, namun khususnya anak-anak, mengkonsumsi lebih banyak akrilamida dari yang seharusnya.

Umumnya, beras 10 kali lebih banyak mengandung arsenik dibandingkan makanan lain dan Otoritas Standar Makanan Eropa telah melaporkan bahwa orang yang memakan banyak kandungan ini berisiko terkena masalah kesehatan serius.

Paparan kronis dapat menyebabkan sejumlah masalah penyakit beragam meliputi masalah perkembangan, penyakit jantung, dan kerusakan sistem saraf.

Namun, yang paling dikhawatirkan adalah penyakit kanker paru dan kandung kemih.

Profesor Meharg sebelumnya pernah mengatakan bahwa memasak nasi di dalam ketel akan menghentikan setiap kandungan arsenik mengikat pada nasi.

Dengan membiarkan air panas menetes ke dalam nasi, zat yang mengkontaminasi akan terbuang.

Dalam eksperimen sebelumnya, terjadi pengurangan 57 persen arsenik dengan menggunakan rasio 12 bagian air dengan satu bagian beras dan dalam beberapa kasus lain terjadi pengurangan hingga 85 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya