Pentingnya Deteksi Dini Ganguan Pendengaran

Menceritakan kisah horor dapat membuat anak takut dan trauma yang berkepanjangan.
Sumber :
  • Pixabay/Esudroff

VIVA.co.id – Ganguan pendengaran tidak hanya mengganggu fungsi pendengaran, tetapi juga memengaruhi mental dan fisik lainnya. Terlebih pada anak, gangguan pendengaran yang terjadi nantinya akan memengaruhi penyerapan informasi dan tumbuh kembang anak.

Catat Moms, Ini Trik Si Kecil Aman Bermain di Tengah Suhu Panas Ekstrem

Untuk itu, dr Damayanti Soetjipto. KL (K), Ketua Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGKPT) menyarankan untuk melakukan deteksi dini pada anak. Semakin awal terdeteksi, tentunya penanganan yang diberikan, juga akan lebih maksimal.

"Jadi, memang ini sulit sekali, karena harus mendeteksi dari baru lahir, karena sebelum enam bulan sudah harus pakai alat bantu," ujar dia di Kementerian Kesehatan Indonesia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 1 Maret 2017.

Benjol di Kepala Anak, Perhatikan! Ini yang Harus Orang Tua Lakukan

Dia melanjutkan, pemeriksaan dini ganguan pendengaran penting, karena saraf pendengaran harus dirangsang untuk mematangkan pusat pendengaran di otak.

"Jadi, misal saraf tidak ada rangsangan, atau kalau bayi tidak dengar suara, jadi saraf itu akan mengecil dan keriput. Makanya, sebelum enam bulan sudah mendapat alat bantu dengar," katanya menjelaskan.

Polusi Udara Masih Memburuk, Pakar Waspadai Risiko Alergi Meningkat pada Anak

Dia menyarankan, sebaiknya pemeriksaan itu dilakukan satu hari pascakelahiran. Menurutnya, banyak rumah sakit besar memiliki penanganan yang noninfasif dan tidak menyakitkan.

"Kenapa dua hari? Karena, orang Indonesia itu biasanya habis lahirin dia pulang, dan tidak balik lagi. Atau, pada saat imunisasi kalau sudah kelihatan dilakukan pemeriksaaan yang lengkap, atau datang ke rumah sakit yang ada alat tersebut. Kemudian, saat dipastikan bahwa dia tuli, baru diberi alat bantu dengar," ucapnya.

Lebih jauh, dia mengatakan, periode emas untuk pemeriksaan gangguan pendengaran adalah maksimal hingga anak berusia dua tahun. Karena, lebih dari itu, dia khawatir bahwa saraf yang membantu pendengaran akan mati.

"Makanya, anak yang tidak mendapat pertolongan cepat bicara aneh dan kita sulit mengerti," ujarnya menambahkan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya