Deteksi Akurat Kanker Payudara Perlukah dengan Mamografi?

Fashion Show Hari Kanker Payudara Internasional
Sumber :
  • REUTERS/ Pilar Olivares

VIVA.co.id – Kanker payudara merupakan yang tertinggi diderita perempuan dibandingkan dengan kanker serviks dan kanker lainnya. Karena itu, dibutuhkan kesadaran yang tinggi untuk melakukan langkah pencegahan di antaranya dengan melakukan pemeriksaan rutin terutama pada mereka yang memiliki risiko tinggi.

Kisah Sedih Istri Idap Kanker, Suami Malah Selingkuh dengan Adik

Dokter ahli onkologi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Bob Andinata, Sp.B(K)Onk menjelaskan, ada dua pemeriksaan yakni Sadari atau pemeriksaan payudara sendiri dan Sadanis atau pemeriksaan payudara oleh tenaga medis untuk mendeteksi atau skrining terhadap wanita sehat.

"Sadari dilakukan setelah menstruasi berakhir atau hari ketujuh atau sepuluh menstruasi. Maksimal 14 hari. Karena, pada masa itu payudara dalam keadaan lunak. Kalau sebelumnya, banyak kista normal pada payudara sehingga tidak bisa diperiksa," jelas dr. Bob kepada VIVA.co.id.

Terhalang Tabu Soal Seks, Kasus Kanker Payudara Meningkat

Sementara Sadanis bisa dilakukan oleh dokter, bidan atau tenaga medis yang terlatih. Waktunya pun sama seperti melakukan Sadari.

Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara adalah mamografi. Namun, pemeriksaan ini hanya dilakukan pada wanita di atas usia 40 tahun. Karena jika dilakukan di bawah usia 40 tahun, payudara masih kenyal sehingga akan terasa sangat sakit ketika melakukan mamografi.

Perawatan Terkini Kanker Payudara HER2-Positif Sudah Lebih Canggih

Selain itu, pada payudara yang masih kenyal jika dilihat dalam mamografi akan terlihat putih. Sedangkan yang dicari pada pemeriksaan ini berwarna putih juga sehingga sulit untuk mendapatkan hasil yang baik. Karenanya, pemeriksaan yang dianjurkan untuk usia di bawah 40 tahun adalah USG.

Lalu, jika setelah pemeriksaan dicurigai ada kanker, pasien akan dirujuk ke dokter bedah umum atau onkologi untuk dilakukan diagnosis melalui biopsi.

Sayangnya, masih ada kesalahpahaman mengenai pemeriksaan biopsi. Masih ada yang menganggap bahwa biopsi bisa membuat kanker menyebar. Padahal, dr. Bob menjelaskan, biopsi hanya mengambil sampel saja untuk memastikan diagnosis.

"Kalau stadium satu atau dua, biopsi seluruhnya dan bisa langsung operasi. Kalau stadium 3 atau 4, kanker sudah luas dan lebar jadi yang diambil hanya sebagian jaringan," kata dr. Bob.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya