Bahaya Mencampur Minuman Berenergi dengan Alkohol

Minuman berenergi.
Sumber :
  • Pixabay/WerbeFabrik

VIVA.co.id – Demi merasakan sensasi berbeda ketika menenggak minuman berenergi, beberapa orang kerap mencampurnya dengan alkohol. Namun hati-hati, menurut sebuah studi, mencampur keduanya memiliki risiko yang lebih berbahaya daripada alkohol

Ribuan Produk Kerajinan RI Bakal Banjiri Pasar Kanada

Alkohol yang dicampur dengan minuman energi banyak digunakan sebagai campuran minuman yang dijual di toko-toko minuman keras. Banyak pula orang yang menggabungkan kedua minuman itu sendiri.

"Efek stimulan dari kafein menyembunyikan hasil yang dialami seseorang ketika minum minuman tersebut," kata ketua penulis studi, Audra Roemer dari University of Victoria di Kanada, dikutip dari laman Indian Express.

Di Kanada Peluk Kucing Digaji Rp 100 Juta, Minat Daftar?

Studi yang telah dipublikasikan di Journal of Studies on Alcohol and Drugs mengklasifikasikan akibat dari minum minuman tersebut sebagai luka yang tidak disengaja, seperti jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, dan disengaja, seperti perkelahian atau kekerasan fisik lainnya.

Selain itu, para peneliti juga melihat apakah pengambilan risiko atau kecenderungan mencari sensasi berperan dalam cedera terkait dengan konsumsi alkohol yang dicampur dengan minuman berenergi.

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Hal tersebut karena orang yang memiliki sifat-sifat ini cenderung tetap terjaga saat mabuk ketika mengonsumsi campuran alkohol dan minuman berenergi.

"Biasanya ketika minum alkohol, Anda akan lelah dan Anda pulang. Minuman berenergi menutupi itu, sehingga orang mungkin meremehkan dan berpikir tidak sedang mabuk, sehingga mereka mengonsumsi lebih banyak alkohol dan terlibat dalam perilaku berisiko dan kegiatan yang lebih berbahaya," kata Roemer. (ase)

Sekolah rusak akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat

Sekolah Rentan Bencana Capai 57 Persen, Kemendikbud: Waspada!

Di Indonesia, terdapat lebih dari 500 ribu sekolah dengan jumlah peserta didik mencapai lebih dari 60 juta, serta lebih dari 5 juta pendidik dari 2,5 juta ruang kelas.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024