Tak Selamanya Pemanis Buatan Buruk bagi Kesehatan

Ilustrasi gula.
Sumber :
  • Pixabay/moritz320

VIVA.co.id – Membaca informasi tentang pemanis buatan cukup rumit dan kontroversial. Beberapa ahli mengatakan, bahwa pemanis buatan aman dikonsumsi, namun yang lain mengatakan tidak. Padahal, pemanis buatan ini hampir digunakan di setiap produk makanan dan minuman.

Makanan Manis Gak Baik Buat Kesehatan, Begini Tips Berhenti Kecanduan Gula dari Zaidul Akbar

Sejak awal kehadirannya, pemanis buatan memang telah menuai kekhawatiran berbagai pihak. Efek toksik yang mungkin ditimbulkannya kerap dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan misalnya Kanker, stroke, bayi lahir dengan berat badan rendah, tekanan darah tinggi, muntah, pusing, dan kejang adalah sederet kondisi kesehatan yang dikaitkan dengan pemakaian pemanis buatan.

Namun di lain sisi, pemakaian pemanis buatan kian luas. Pengganti gula ini sendiri kerap dilakukan karena dianggap memberikan efek positif bagi kesehatan. Beberapa kondisi yang mungkin terbantu dengan adanya pemanis buatan misalnya diabetes, mencegah obesitas dengan membantu menurunkan berat badan. Selain itu gula buatan juga tidak membuat gigi rusak.

Gula Jagung Lebih Aman dibanding Gula Putih?

Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui Ada enam pengganti gula yang dinyatakan aman. Lauri Wright, juru bicara Academy of Nutrition dan Dietitics, dan asisten profesor di University of North Florida mengatakan, bahwa sakarin, aspartam, sucralose, stevia, neotame, dan asesulfam K adalah yang paling aman dikonsumsi. Namun timbul pertanyaan, amankah pemanis buatan ini jika digunakan sebagai pendamping diet, atau untuk konsumsi sehari-hari?

Berikut ini tips penggunaan pemanis buatan yang aman bagi kesehatan. Seperti dilansir dari laman Fox News.

Benarkah Pemanis Buatan Lebih Berbahaya Dibanding Pemanis Alami?

1. Gunakan pemanis buatan untuk membantu Anda mengonsumsi makanan sehat

Gunakan pemanis buatan untuk membantu Anda mengkonsumsi makanan sehat yang tidak mungkin  Anda lakukan karena rasanya yang kurang enak, misalnya seperti semangkuk oatmeal polos.

2. Tetap ikuti rambu-rambunya

Meski memiliki keunggulan rendah kalori sehingga baik untuk diet menurunkan berat badan dan aman bagi penderita diabetes, pemakaian pemanis buatan juga harus tetap mengikuti rambu-rambu aturan pakai yang jelas. Salah satu yang harus diperhatikan dengan saksama adalah bahan-bahan lain dari minuman atau makanan yang memakai gula buatan.

3. Perhatikan komposisi lain produk berpemanis buatan

Meski rendah kalori dan bukan termasuk golongan karbohidrat, produk yang sudah dibubuhi pemanis buatan tetap menyimpan kemungkinan tidak aman bagi penderita diabetes. Sebab bisa saja bahan-bahan lain yang menyusun makanan atau minuman tersebut justru terbuat dari karbohidrat atau bahan-bahan dengan kandungan tinggi kalori. Alhasil, efek positif yang hendak diraih menjadi tidak kesampaian.

4. Jangan melebihi asupan harian yang dapat dianjurkan

Jangan melebihi kadar asupan yang dianjurkan FDA. Namun jangan terlalu khawatir, karena rata-rata orang mengonsumsi pemanis buatan tidak berlebihan. Misalnya 3-5 sachet kecil pemanis buatan perhari tidaklah berlebihan.

5. Hindari jika dalam kondisi hamil

Wanita hamil tidak disarankan mengonsumsi produk pemanis buatan dalam bentuk apapun. Hal tersebut untuk menghindari kelainan pada bayi. Biasanya yang berpengaruh bagi wanita hamil adalah jenis pemanis aspartam. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya