Mengungkap Penyebab Sering Buang Air Kecil di Malam Hari

Ilustrasi toilet.
Sumber :
  • pixabay/ jakobing85

VIVA.co.id – Masakan tanpa garam akan terasa hambar. Untuk itu, bukan hal yang mudah membiasakan hidup tanpa mengonsumsi garam. Namun tahukah Anda, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan jika berhasil mengurangi asupan garam.

Mudik Lebaran, Hati-hati Infeksi Saluran Kemih Mengintai Wanita!

Salah satu manfaatnya, bisa mengurangi aktivitas buang air kecil di malam hari. Dilansir laman Times of India, sebuah studi baru menemukan bahwa menurunkan asupan garam secara signifikan dapat mengurangi keluarnya urine berlebihan saat malam hari. Kondisi ini, juga dikenal dengan istilah nokturia yakni keinginan untuk sering buang air kecil (sering kencing) di malam hari, sehingga membuat orang yang mengalaminya sampai terbangun beberapa kali saat tidur di malam hari.

Studi ini melibatkan 223 relawan. Mereka diminta untuk mengurangi konsumsi garam 25 persen, dari 10,7 gram menjadi 8 gram per hari. Dari kegiatan ini, rata-rata aktivitas buang air kecil di malam hari berkurang, dari rata-rata 2,3 kali perjalanan ke toilet menjadi 1,4 kali.

Ini Dampak Buruk Menahan Buang Air Kecil, Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Sebaliknya, ketika asupan garam ditingkatkan, dari 9,9 gram per hari menjadi 11 gram, hasil studi menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas buang air kecil dari 2,3 kali menjadi 2,7 kali setiap malam.

"Ini adalah studi pertama untuk mengukur seberapa asupan garam mempengaruhi frekuensi pergi ke kamar mandi," kata Matsuo Tomohiro dari Universitas Nagasaki di Jepang.

7 Insiden di 2024 Hanteo Music Awards, Penonton BAB hingga Berhubungan Seks

"Waktu buang air kecil di malam hari adalah masalah bagi banyak orang, terutama karena untuk mereka yang sudah usia lanjut," kata Tomohiro.

"Studi ini memegang kemungkinan bahwa modifikasi diet mungkin secara signifikan bisa meningkatkan kualitas hidup bagi banyak orang," katanya.

Penurunan aktivitas buang air kecil ini juga disebabkan peningkatan yang nyata dalam kualitas hidup dari para peserta. Seperti diketahui, garam yang berlebih hanya dapat dibuang dari tubuh ketika dilarutkan, sehingga semakin banyak orang makan garam maka semakin banyak garam yang harus dikeluarkan lewat urine.

Makanan asin atau makanan tinggi garam juga membuat orang lebih mudah haus. Sehingga ada dampak ganda dari garam, yakni semakin sering menghasilkan cairan dan meningkatkan aktivitas buang air kecil, terutama pada malam hari. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya