Pemakaian Antibiotik Jangka Panjang Picu Pertumbuhan Kanker

Ilustrasi obat.
Sumber :
  • pixabay/tlspamg

VIVA.co.id – Sebuah studi terbaru menemukan, pemakaian antibiotik jangka panjang dapat memicu pertumbuhan usus di kemudian hari. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya risiko seseorang mengalami kanker usus besar.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Dilansir dari laman Medical Daily, studi yang dipublikasikan dalam Gut, menemukan bahwa konsumsi antibiotik selama dua bulan atau lebih di usia 20 hingga 39 tahun, berisiko mengalami polip pada usus besar dibandingkan mereka yang tidak konsumsi antibiotik dalam jangka panjang. Tim peneliti berpendapat, kondisi tersebut terjadi karena antibiotik bisa mengubah keseimbangan bakteri di dalam usus.

"Penemuan ini, jika dikonfirmasi dengan studi yang berkaitan, menemukan bahwa penggunaan antibiotik harus dibatasi karena memungkinkan memicu formasi tumor di tubuh," kata peneliti.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

Polip pada usus besar sangat umum terjadi dan memang hanya sebagian kecilnya yang berkembang menjadi sesuatu yang berbahaya. Meski polip tidak menimbulkan gejala, namun, para dokter akan memangkasnya agar terhindar dari risiko kanker usus besar.

Pemakaian antibiotik sendiri, masih sangat penting dalam banyak kasus dan penyakit. Sebab, jika tidak mengonsumsinya, dapat memicu infeksi seperti cedera berat atau bahkan kematian.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Namun, penyebab kanker usus besar juga bukan hanya disebabkan oleh antibiotik. Banyak faktor yang bisa menyebabkannya seperti gaya hidup buruk yang mencakup merokok serta pola makan rendah serat.

Untuk itu, tim peneliti berencana menganalisis lebih jauh proses secara rinci dari interaksi mikrobioma di usus dengan antibiotik. Para peneliti akan melihat secara detail kaitan antara antibiotik dengan meningkatnya risiko masalah kesehatan dalam jangka panjang. (hd)

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024