Penanganan Tepat Alergi Anak dengan 3K

Menceritakan kisah horor dapat membuat anak takut dan trauma yang berkepanjangan.
Sumber :
  • Pixabay/Esudroff

VIVA.co.id – Alergi umum terjadi pada anak-anak. Seringkali, alergi bisa menimbulkan tidak nyaman pada anak dan akhirnya memengaruhi tumbuh kembangnya. Karena itu, orangtua butuh mengambil langkah tepat dalam menghadapi alergi anak yakni dengan langkah 3K.

Menguak Bahaya Alergi Anak, Salah Satunya Hambat Tumbuh Kembang

Menurut konsultan alergi dan imunologi anak Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), langkah pertama yang harus dilakukan adalah kenali. Kenali apakah anak memiliki faktor risiko yang bisa menimbulkan alergi di kemudian hari.

"Mengenali risiko cukup dengan menanyakan ada atau tidaknya riwayat alergi keluarga. Ibu, bapak atau saudara kandungnya yang memiliki alergi," ujar Budi saat talkshow 'Bunda Tanggap Alergi dengan 3K' di kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu, 9 April 2017.

Begini Ciri Alergi pada Anak

Jika salah satu orangtua yang punya alergi, kata Budi, maka kemungkinan anak kena alergi adalah 30 persen. Kalau kedua orangtuanya alergi, maka kemungkinan anak alergi 40-60 persen. Kemungkinan anak terkena alergi bisa meningkat hingga 80 persen jika kedua orangtua memiliki alergi yang sama.

Jika bukan dari orangtua, tapi salah satu saudara kandungnya menderita alergi, maka anak juga berisiko 30 persen alergi. Meski tak ada riwayat keluarga pun anak memiliki risiko lima persen alergi.

Studi: Anak Rentan Terkena Alergi

Selain itu, kenali pula tanda-tanda alergi pada anak. Budi menjelaskan, tanda-tandanya bisa berupa ruam merah, batuk atau pilek terus menerus terutama di pagi dan malam hari tanpa disertai panas badan. Pada bayi, alergi bisa timbul dengan gejala sering muntah, gumoh, atau sering menangis di malam hari karena perut mulas atau kolik.

"Kalau sudah curiga anak alergi, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan apakah benar alergi atau tidak. Dengan konsultasi juga akan ketahuan alergi apa dan akan diobati sesuai penyakit yang timbul," imbuh Budi.

Langkah terakhir adalah kendalikan. Jika sudah diketahui benar anak alergi dan apa pemicunya, maka kendalikan alergi itu dengan menghindari pemicu alergi.

Misalnya anak diketahui alergi udang, maka hindari sama sekali makan udang dan makanan lain yang terbuat dari udang. Begitu pun jika anak alergi susu sapi, maka hindari sama sekali pemberian susu sapi atau produk dari susu kepada anak.

"Tidak ada istilah biar sembuh alerginya dikasih sedikit-sedikit udang atau susu sapi. Kalau sudah ketahuan alergi apa, harus dihindari sama sekali," tegas Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya