Waspadai Hipertensi Paru, Penyakit Langka yang Fatal

Ilustrasi paru-paru
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Istilah hipertensi, atau tekanan darah tinggi, sudah tidak asing lagi di masyarakat. Tetapi, jika menyebut hipertensi paru, tentu menjadi istilah yang mungkin baru didengar.

5 Rekomandasi Makanan Sehat untuk Penderita Darah Tinggi, Sayuran Hijau Paling Wajib

Meski penyakit hipertensi paru tidak banyak diketahui, tetapi saat ini penyakit yang disebut juga dengan hipertensi pulmonal (pulmonary hypertension) merupakan masalah global yang cukup besar. Angka kejadian per tahunnya sekitar 2-3 kasus per satu juta penduduk.

Pakar hipertensi paru, Prof. Dr. dr. Bambang Budi Siswanto, SpJP(K), FAsCC, FAPSC, FACC, menjelaskan bahwa hipertensi paru adalah suatu keadaan, di mana terjadi peninggian tekanan di pembuluh darah paru, baik di arteri maupun vena paru.

Kemenkes Khawatir Pembiayaan Penyakit Ginjal Meningkat Karena Hal Ini

"Tekanan darah tinggi ini berbeda dengan tekanan darah tinggi biasa yang bisa diukur menggunakan tensimeter dan banyak diderita oleh masyarakat umum," ujar Bambang kepada VIVA.co.id.

Bambang melanjutkan, tekanan darah tinggi yang terjadi pada hipertensi paru terjadi, karena saluran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru, atau disebut dengan arteri pulmonal menyempit atau menebal. Kondisi ini menyebabkan jantung kanan harus bekerja lebih keras untuk memompa darah tersebut menuju paru-paru.

Penyakit Ginjal Kini Serang Usia 20 Tahun, Kok Bisa?

Karena itu, hipertensi paru sering menyebabkan gagal jantung kanan.

Penyebab hipertensi paru, Bambang menyebut, sangat banyak dan barmacam-macam. Di antaranya, adalah penyakit jantung bawaan, penyakit jantung kiri, penyakit jantung paru, penggumpalan darah di pembuluh paru, penyakit jaringan ikat, lupus, dan sebagainya.

Penyakit hipertensi paru, kata Bambang, dianggap langka karena cara mendiagnosanya sulit dan keluhannya tidak khas. Mirip dengan keluhan penyakit paru, atau penyakit jantung. Pada saat diukur, tekanan darah paru-paru rata-rata lebih dari 25 mm Hg.

Gejala umum orang yang menderita hipertensi paru, di antaranya adalah susah bernapas, cepat lelah, pusing seperti ingin pingsan, jantung berdebar, rasa begah pada perut kanan, tekanan atau rasa sakit di area dada dan kaki bengkak.

"Pasien yang terdiagnosa hipertensi paru, memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang lama, bahkan seumur hidup. Meskipun hipertensi paru cenderung tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang tersedia dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup," kata Bambang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya