- Diza Liane Sahputri/Viva.co.id
VIVA.co.id – Yoga menjadi salah satu olahraga yang banyak dipilih kaum urban saat ini. Selain menyehatkan tubuh, yoga juga dikenal dapat memberikan ketenangan pikiran.
Sama halnya dengan berbagai jenis olahraga lainnya, dalam yoga juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar tidak terjadi kesalahan gerakan.
Instruktur yoga dan pesenam profesional, Putri Verlixia mengatakan, hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan beryoga adalah penyakit-penyakit seperti asma, darah tinggi, masalah, jantung, cedera, dan pada perempuan adalah masalah haid.
"Ada gerakan dalam menstruasi yang tidak boleh dilakukan. Seperti inversion, posisi yoga di mana kepala di bawah," kata Putri, saat ditemui VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Posisi ini, jelas Putri, bisa menyebabkan aliran darah menstruasi yang harusnya ke bawah jadi kembali ke atas. Kemudian, gerakan lain yang tidak boleh dilakukan saat menstruasi adalah twisting, atau memutar posisi tubuh.
Menurut Putri, gerakan ini akan memengaruhi posisi rahim, di mana saat menstruasi rahim dalam keadaan rileks dan terbuka. Jika melakukan gerakan twisting, akan menyebabkan kerja otot di rahim dan membuatnya menutup.
"Nantinya, ini bisa menghentikan menstruasi. Seminggu, atau dua minggu kemudian, menstruasi keluar lagi. Ini yang menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur," kata Putri.
Jadi, ketika akan melakukan yoga, sebaiknya informasikan kepada instruktur mengenai kondisi tubuh, termasuk ketika menstruasi, supaya gerakan bisa disesuaikan.
Sebaliknya, gerakan yoga yang dianjurkan saat menstruasi adalah open hip. Gerakan ini juga bagus dilakukan pada ibu hamil, karena bisa membuka otot bawah, sehingga persalinan lebih lancar.
Gerakan ini, kata Putri, juga bisa melancarkan menstruasi, menghilangkan sakit bagi mereka yang sering merasakan sakit pinggang ketika menstruasi serta kram perut. (asp)
