- Foto: Istimewa
VIVA.co.id – Aktivitas yang padat dan cuaca yang panas, seringkali menimbulkan keringat dan bau badan. Sehingga, penggunaan deodoran dibutuhkan. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua orang ternyata memiliki bau badan, atau bahkan tidak membutuhkan deodoran?
Beberapa orang yang cukup beruntung, bahkan tidak memiliki bau badan ini disebut ABCC11. Dilansir dari laman Huffingtonpost, Rabu 14 Juni 2017, ada sebuah gen yang membuat ketiak Anda tidak membutuhkan zat kimia untuk membasmi bakteri yang menyebabkan aroma tidak sedap.
Sebuah penelitian terkait bau badan dilakukan oleh Ian Day seorang ahli epidemiologi genetik di University of Bristol dan Santiago Rodriguez pada Januari 2013 lalu.
Ian adalah dosen senior genetika populasi dan molekuler di Bristol Genetic Epidemiology Laboratories.
Dalam penelitiannya Ian dan tim mensurvei 6.495 wanita. Keduanya menemukan bahwa dua persen peserta, yakni 117 wanita memiliki gen ABCC11. Sedangkan dari 117 wanita tersebut, 78 persen di antaranya masih memakai deodoran, bahkan saat mereka tidak perlu menggunakannya.
Meskipun studi Ian dan Santiago tidak melakukan penelitian tersebut pada laki-laki, tetapi mereka menyebutkan bahwa penelitian mereka dapat digeneralisasikan. Artinya, hasil penelitian tersebut juga berlaku pada laki-laki.
Mereka juga memperkirakan bahwa dalam wawancara bahwa gen langka ini ditemukan pada dua persen orang Eropa dan hampir semua orang Asia Timur dan Korea.
"Temuan ini memiliki beberapa potensi untuk menggunakan genetika dalam memilih produk kebersihan pribadi. Uji gen sederhana ini dapat memperkuat kesadaran diri dan menghemat beberapa pembelian dan kimiawi yang tidak perlu untuk pemakai yang tidak memiliki aroma berlebih," ujar Rodriguez.
Tak hanya dengan deodoran
Bau badan memang sangat mengganggu, terlebih lagi ada beberapa orang yang memang tidak cocok menggunakan deodoran, entah karena alasan alergi, atau tidak suka baunya.
Karena itu, ada alternatif lain untuk mengurangi bau badan selain dengan deodoran, misalnya dengan menggunakan antiperspirant yang bisa mengurangi keluarnya keringat di ketiak, telapak tangan, dan kaki.
Cara lain, yakni dengan suntik Botox. Metode ini mampu menghalangi sinyal yang menghidupkan kelenjar keringat di tempat Anda menyuntikannya. Namun, kedua cara tersebut harus dilakukan dengan prosedur, terutama untuk tindakan suntik botox. (asp)
